Nafsu Sudah di Ubun-ubun, Pak Kepsek dan Bu Guru Sewa Kamar, Pas Mau Genjot Malah Tewas
TAHU punya penyakit asma, mestinya Kepsek Atmaji (nama samaran), 50, selalu bawa tabung oksigen, termasuk ketika mesum bersama Bu Guru Ida (nama samaran juga), 36, anak buahnya. Akibatnya ketika nafsunya sedang nanjak dan sesek napas, tak bisa ketolong.
Kepsek Atmaji wasalam, dan Bu Ida malu kuadrat. Selain ketahuan mesum, juga terancam dipecat.
Bagi praktisi perselingkuhan tingkat pemula, bawa bini orang masuk ke hotel adalah beban mental tersendiri. Tapi karena dorongan syahwat lebih kuat ketimbang martabat, meski dosa ditempuh juga.
Padahal ketika terjadi pergulatan batin sewaktu bergulat dengan bini orang, bisa saja penyakit bawaan muncul mendadak, dan ini bisa mengancam jiwa sang praktisi.
Atmaji yang menjadi Kepala SD di daerah Kabupaten Tulungagung (Jatim) agaknya punya penyakit asma, tapi jarang kambuh.
Sementara asmanya jarang muncul, api asmaranya pada anak buahnya sendiri, Ny. Ida, justru menyala-nyala.
Apa lagi Bu Ida juga memberi lampu hijau, sehingga Atmaji bermaksud membentuk “koalisi rebahan” di hotel demi coblosan hari itu, bukan untuk 2024.
Rupanya baru kali ini Pak Kepsek jadi praktisi perselingkuhan. Maka ketika masuk hotel di daerah Trenggalek, ada pergulatan batin dalam dirinya. Nah, saat bergulat di ranjang bersama Bu Ida anak buahnya di sekolah, mendadak sesek napas.
Kemungkinan asmanya anfal. Belum juga tendangan duabelas pas dilepaskan, sudah disemprit malaikat Izroil alias dicabut nyawanya.
Polisi Polsek Besuki pun turun tangan. Kata Ida, Pak Kepsek sama sekali tak minum obat kuat sebelum “koalisi rebahan”. Meski Kepsek Atmaji sudah dimakamkan, urusan Bu Guru belum selesai.
Rasa malu mesum di hotel sampai mitra tandingnya KO, dia juga kena skors oleh Bupati Tulungagung. Kemungkinan besar Bu Ida dilarang mengajar untuk selamanya, alias dipecat.
Mestinya, sewaktu “koalisi rebahan” sambil bawa tabung oksigen. (GTS)
Posting Komentar