News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sejarah Kampung Benteng di Medan yang Kini Jejaknya Tak Bersisa

Sejarah Kampung Benteng di Medan yang Kini Jejaknya Tak Bersisa

 

Suasana Kampung Benteng Medan, tahun 1919.

Setelah berakhirnja perang Sunggal pada tahun 1895, Sultan dan Belanda merasa perlu dibangun pertahanan yang kuat atas ancaman baik dari luar maupun dari dalam wilayah kekuasaan kesultanan Deli.

Akhirnya dipilihlah lokasi di  persimpangan antara pertemuan dua sungai Babura dan Deli. Dibangunlah benteng-benteng yang gunanya untuk asrama belanda dan pergudangan persenjataan. 

Benteng Belanda yang kini sudah raib tak bersisa 

Untuk menuju ke benteng-benteng tersebut, Belanda membangun pertama sekali sebuah titi yang sekarang sering disebut titi SUKA MULYA tepatnya sekarang titi tersebut berada di Jalan Palang Merah Medan.

Bangunan benteng dengan bagian depan menghadap ke jembatan Jalan Raden Saleh (sekarang menjadi bagian dari pasar swalayan Grand Palladium).

Sedangkan di bagian dalam benteng dulunya menjadi sebuah kampung yang disebut Kampung Benteng. Tempat komunitas hunian warga Maluku asal Ambon yang diduga sebelumnya mereka anggota KNIL Belanda.

Terakhir bangunan benteng ini dikelola bagian Peralatan Daerah Militer (Paldam) Bukit Barisan hingga tahun 1960-an.

 Sedangkan di tapak tanah Balaikota Medan sekarang, dulunya merupakan gedung Dinas Kesehatan Daerah Militer (Diskesdam) Bukit Barisan.

 Sementara di bagian belakangnya, hingga ke pinggiran delta dua aliran sungai kompleks perumahan perwira menengah (Pamen).

Pada bagian dalam bangunan benteng (loji) (sekarang bangunan Wisma Benteng) sebagai pengganti Balai Prajurit yang sekarang Bank Central Asia (BCA) di Jalan Bukit Barisan depan Kantor Pos Besar Medan mengarah ke stasiun. (int)

Tags

Posting Komentar