Pengamanan PON XXI Sumut Sudah Dipersiapkan dengan Baik
MEDAN- Panitia Pengawasan dan Pengarahan (Panwasrah) Bidang Keamanan PB PON Wilayah Sumatera Utara, memastikan kondusivitas keamanan di Sumut dalam keadaan terkendali. Sejumlah pertandingan saat ini juga berjalan dengan lancar.
“Saat ini situasi kondusif, pengamanan dimulai dari persiapan venue, operasi persiapan menjelang pembukaan, pelaksanaan pertandingan hingga upacara penutupan,” tutur Wakil Ketua Bidang Keamanan Panwasrah Sumut, Brigjen TNI Purn Purwadi saat konferensi pers di Media Center Utama Hotel Santika Medan, Sabtu (14/9/2024).
Dikatakannya, persiapan pengamanan PON XXI Aceh-Sumut telah dilakukan sejak setahun yang lalu dimana Komandan Pengamanan dalam hal ini adalah Kapolda Sumut, Wakilnya Pangdam dan yang lain-lainnya dibagi sesuai struktur organisasi pengamanan yang dibentuk Polda Sumatera Utara.
Pengamanan dilakukan terhadap atlet, ofisial, panitia dan juga pendatang (supporter). Mulai dari tempat kedatangan, tempat pertandingan, tempat penginapan, sentra industri, tempat pariwisata dan lainnya.
“Pengamanan juga dilakukan terhadap rute yang dilalui atlet, official dan pengunjung,” ujar Purwadi.
Adapun petugas keamanan yang dikerahkan untuk pengamanan PON XXI Aceh-Sumut terdiri dari 5.143 personel Polri dan 472 personel TNI serta 420 personel Satpol PP. “Tim pengamanan sangat siap untuk mensukseskan PON XXI Aceh-Sumut,” ujarnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Ketua Bidang Humas dan Media Panwasrah Sumut, Raja Parlindungan Pane menyatakan akan mengagendakan Kapolda Sumut dan Pangdam sebagai narasumber dalam konferensi pers terkait pengamanan yang dilakukan menjelang upacara penutupan PON XXI.
Sementara Ketua Panitia Pengawasan dan Pengarah (Panwasrah) Sumut Bidang Venue, yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan, Mulyono menyatakan, kualitas Venue di PON XXI Aceh-Sumut sudah sesuai standar, dimana penilaian dilakukan oleh tim Technical Delegate (TD).
“Terdapat 34 venue untuk 34 cabang olahraga (Cabor) yang pembangunannya menggunakan APBD Provinsi Sumut maupun APBN. Jadi Technical Delegate yang berhak menyatakan venue itu layak atau tidak digunakan dalam PON,” tutur Mulyono.
Menurut Mulyono demi kesuksesan PON XXI, meksi telah melalui penilaian dari Tim Delegate, namun pihaknya juga melakukan overlay yakni penyempurnaan di setiap venue baik yang dibangun menggunakan APBD Provinsi maupun APBN.
Untuk perlengkapan overlay, misalnya di suatu venue meski oleh Tim Delaget sudah dinyatakan layak namun untuk kenyamanan ac nya kurang, maka akan ditambah. Atau jika pencahayaan yang kurang, akan ditambah agar venue aman dan nyaman untuk digunakan.
“Jika Tim Delegate sudah merekomendasikan maka berarti sudah layak untuk digunakan sesuai standar PON XXI,” ujar Mulyono.
Bahkan sejumlah venue menurutnya sudah memiliki standar internasional yakni Stadion Madya Atletik di Desa Sena, Deliserdang, GOR Boling di Jalan Pancing Deliserang serta GOR Voli Indoor. “Semuanya sudah berstandar internasional,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Akomodasi yang juga Kepala Bapenda Sumut, Ahmad Fadli menjelaskan terkait tingkat okupansi hotel di Sumut.
Terdapat 8 ribu kamar dari 96 hotel bintang tiga yang dimanfaatkan sebagai tempat menginap. Dari jumlah itu sebanyak 4.300 kamar sudah digunakan. Sisanya diperkirakan baru akan digunakan menjelang puncak pertandingan pada 19 September 2024 mendatang.
Pihaknya menurut Fadli juga mendapatkan kendala berupa perubahan nama yang disampaikan oleh kontingen.
“Misalnya salah satu cabor atlet, awalnya dilaporkan terdapat 2 perempuan 5 laki-laki lalu berubah menjadi 3 perempuan 4 laki-laki. Jadi kamar yang awalnya dipesan satu kamar untuk dua orang terpaksa ditempati bertiga,” kata Fadli. (*)
Posting Komentar