Orangtua Ketua Ranting IPK Sekip Melapor ke Denpom, Pengakuannya Mengejutkan!!
MEDAN - Valentina Panggabean, 59 tahun, orangtua Doli Manurung, tersangka dugaan penganiayaan personel TNI dari Batalyon Infanteri 100/ Raider resmi membuat laporan ke Detasemen Polisi Militer I/5 Kodam I Bukit Barisan.
Dia melaporkan dugaan penganiayaan terhadap anaknya yang dilakukan puluhan prajurit TNI tersebut saat menjemput paksa Doli karena dituding orang yang menganiaya Prada Defliadi hingga buta.
Laporan pengaduan dibuat pada 8 Agustus kemarin, atau 4 hari setelah Doli dijemput paksa.
Update Terbaru
Melalui kuasa hukumnya, Rizki Nainggolan, menerangkan, selain dugaan penculikan, penganiayaan, dan pengerusakan rumah, ada juga dugaan penjarahan.
Menurut Rizki, uang sebesar kurang lebih Rp 30 juta hilang dari laci kamar Doli saat dirinya dijemput paksa dan dianiaya segerombolan orang.
Selain itu, ada juga handphone dan juga laptop yang hilang.
"Kita melapor ke Denpom 8 Agustus sementara terkait penculikan, pengerusakan dan kehilangan juga kurang lebih Rp 30 juta,"kata Rizki Nainggolan, Sabtu, (10/8/2024) di kantor DPP IPK.
Rizki menjelaskan, mereka membuat laporan berdasarkan arahan dari Polrestabes Medan, karena menyangkut personel TNI.
Terkait laporan mereka, Denpom I/5 sudah memeriksa Valentina Panggabean, orang kandung Doli.
Valentina merupakan orang yang menyaksikan langsung anaknya dijemput dan disiksa.
Pihak Doli juga berharap Kodam I Bukit Barisan transparan menyelidiki dan mengungkap laporan mereka.
Rizki menjelaskan, sampai saat ini pihak Doli dituding sebagai pelaku.
"Harapan kita diungkap secara transparan siapa yang melakukan kejahatan. Di publik kami dianggap sebagai pelaku."
Terpisah, Valentina Panggabean, 59 tahun, orangtua Doli Manurung, membeberkan awal mula anaknya dijemput paksa, lalu digebuki.
Pada Minggu 4 Agustus lalu sekira pukul 09:00 WIB, Doli pulang ke rumah di Gang Pelita, Jalan Orde Baru, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.
Saat itu Doli pulang dalam keadaan pelipis matanya luka.
Valentina pun sempat menanyakan kondisi Doli dan diakuinya ia sempat berkelahi.
Kemudian, ketua ranting organisasi kemasyarakatan Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sekip itu sarapan yang dibeli Valentina, lanjut minum obat karena sebelumnya dia sudah berobat ke dokter.
Rupanya Doli muntah, dan ngaku kepalanya pusing.
"pening kepalaku mak, aku istirahat dulu ya mak" kata Valentina menirukan ucapan Doli, Sabtu (10/8/2024).
Setelah Doli pamit beristirahat, Valentina pergi ke jasa pencucian pakaian dan menebus obat yang diminta anaknya.
Begitu kembali ke rumah, ibu berusia 59 tahun ini kaget rumahnya sudah ramai dan dia dilarang masuk.
Meski demikian ia tetap menerobos masuk ke dalam rumahnya dan melihat anaknya memakai jaket bertudung, tangan diikat lakban.
Disinilah dia menyaksikan di depan matanya, anak kandung yang dia lahirkan dan besarkan disiksa habis-habisan tak diberi ampun.
"Apalagi mereka mukulnya di depan saya, makanya saya sampai sekarang takut kalau dibahas kayak begini. Saya minta tolong anak saya jangan dipukuli dan disiksa, karena anak saya bukan binatang. Tapi mereka gak peduli, mereka mukul terus. dibawanya doli keluar,"ungkap Valentina. (trb)
Posting Komentar