News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mengenang Istana Plaza Medan, Sempat 'Dipangkas' Gara-gara Menganggu Aktifitas Bandara Polonia

Mengenang Istana Plaza Medan, Sempat 'Dipangkas' Gara-gara Menganggu Aktifitas Bandara Polonia

 

Istana Plaza saat 'dipangkas', 1986. (Foto : arsip Tempo)

Istana Plaza adalah salah satu pusat perbelanjaan favorit warga Medan di masanya. Terletak di simpang Jalan Brigjend Katamso, Jalan Halat dan Jalan Ir Juanda, Kecamatan Medan Maimun. 

Diberi nama Istana Plaza karena sekat dengan Istana Maimun, plaza yang dibangun pada tahun 1985 ini menjadi kenangan tersendiri bagi warga Medan.

"Ada diskotik di besament...ada JJ kyk las Vegas...ada karaoke ada kfc ada pusat perbelanjaan...mantap lah dl pokoknya...rumah q pas belakang istana plaza...," ujar Dany Tarigan.

"Maen video game di lantai 2,ms pake koin 100 rupiah," sambung Roma.

"Beli peralatan sekolah😁 Jln kaki aja dr rmh di Jl polonia msh terasa dekat waktu itu🤭," kata Santi.

"Ingat kesana mkan ice cream n kfc di lt.3," timpal Aden.

"Pernah kesana.. setelah tau kalau diskotik nya ada di basement bawah tanah...saya langsung keluar... takut gedung nya rubuh.....maklum masih asing dengan dunia malam saat itu....😂😂😂😂😂," lanjut Choky Pardede.

"Duduk2 dipelataran parkir sambil makan keripik opak pedas dan seven up kaleng 😁😁😁😁," kenang Darwin Sinaga.

"Yg saya ingat..klw udah liburan kemedan (saya dari aceh) tujuan utama pasti k istana plaza ...soal y rumah uak dekat dari situ....seru...," kata Edy Mawardi.

Dilansir dari dokumen Kompas yang terbit pada tanggal 10 April 1986 dalam arsip Perpustakaan Nasional,  pada masa itu  maksimal ketinggian gedung pencakar langit  di kota medan yang berada dalam jalur kerucut adalah 15,836 meter termasuk antena. 

Kondisi ini berdampak pada Gedung Istana Plaza yang dibangun dengan ketinggian 23,05 Meter, harus diturunkan  menjadi 15.836 Meter karena berada dalam jalur pendaratan (landing approach) bandara Polonia Medan. Dan bisa membahayakan penerbangan dan pendaratan pesawat.  

Istana Plaza pun dipangkas oleh tentara zipur dan buruh untuk mengejar deadline 30 Juni 1986. Agar para haji bisa diterbangkan dari Bandara Polonia. Instruksi ini langsung dari Menteri Perhubungan Roesmin Noerjadin.

Istana Plaza jadi dipotong. Dibaluti pecahan dan debu beterbangan, bangunan lima lantai itu seperti baru saja digasak pertempuran.

Tapi, ketika Menteri Perhubungan Roesmin Noerjadin melongok ke sana, pekerjaan belum selesai. 

Akhirnya, lebih dari 5.000 calon haji dari empat provinsi, yang mestinya terbang langsung ke Tanah Suci dari Bandar Udara Polonia, Medan, terpaksa berangkat dari Jakarta. 

Kini, Istana Plaza sebagai pusat penjualan kebutuhan interior rumah tangga dan pelengkapan eletronik hingga alat alat kebutuhan  peralatan baik kendaraan maupun aksesoris lainnya. (bbs)




Tags

Posting Komentar