News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

DPRD Soroti Penanganan Stunting di Kecamatan Medan Belawan

DPRD Soroti Penanganan Stunting di Kecamatan Medan Belawan


Medan - Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala meminta Pemko Medan untuk fokus penanganan program Stunting di Kecamatan Medan Belawan.

Menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan harus mencari tahu apa yang menjadi penyebab banyaknya anak stunting di  kecamatan tersebut.

Selain itu, kata Rajuddin, Dinkes Medan harus segera mencari solusi lainnya,  sambil tetap  menjalankan delapan program stunting tersebut.

"Dinkes dan Pemko Medan harus serius dalam menangani  angka stunting di Kecamatan Medan Belawan. di  cari masalahnya apa, kendalanya apa kemudian tentukan solusinya," katanya.

Semua program stunting  dari Kecamatan, kata Rajuddin bila perlu diterapkan di Kecamatan Medan Belawan.

"Dengan penanganan yang serius dan tepat sasaran angka stunting di Kecamatan Medan Belawan pasti akan menurun," katanya.

Dirinya juga mengapresiasi, sebab Pemko Medan berhasil menurunkan angka stunting di Kota Medan.

"Kita apresiasi lah itu. Tapi, tetap untuk penanganan kasus stunting di Kecamatan Belawan harus ditangani dengan cepat dan tepat sasaran," katanya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Medan Helena Rugun mengatakan, dari Januari hingga Agustus 2024 angka stunting menurun 5,8 persen.

Padahal di tahun 2023, kata Rugun jumlah kasus stunting mencapai 288 kasus. Namun,  angka stunting hingga Agustus 2024 mencapai 188 kasus.

Rugun menjelaskan, turunnya angka stunting di Kota Medan disebabkan program pemko Medan masih terus berjalan.

Dijelaskannya, untuk tahun ini, anggaran untuk pencegahan dan penanganan stunting dari APBD Medan sebesar Rp 3 miliar. Meski angka stunting mengalami penurunan, kasus stunting di Kecamatan Medan Belawan masih tinggi.

"Kita akan mengecek kasus stunting lagi di Bulan Oktober mendatang. Tapi, memang sejauh ini Kecamatan Medan Belawan masih terbanyak kasusnya," katanya.

Disinggung berapa jumlah kasus stunting di Belawan, Rugun mengaku lupa.

"Saya enggak lihat data, saya lupa. Tapi sejauh ini Kecamatan Medan Belawan yang masih terbanyak kasus stunting nya. Untuk angka pasti nanti saya cek," katanya.

Ia mengatakan untuk seluruh program stunting masih berjalan sebagaimana biasanya. Mulai dari  bantuan makanan bergizi dari pemerintah hingga program bapak asuh.

"Untuk saat ini program bapak asuh kita bekerja sama dengan Pelindo. Untuk program ini kita fokuskan di Kecamatan Medan Belawan," katanya.

Saat ini, kata Rugun ada delapan program penanganan stunting di Kota Medan. Delapan program tersebut masih terus berjalan hingga saat ini.

"Setiap program itu, Masing-masing perangkat Daerah dan Kecamatan juga melakukan inovasi dengan menghadirkan berbagai program penangan stunting. Dan kami juga mendapatkan bantuan dalam bentuk CSR dari berbagai perusahaan di kota Medan untuk penanganan stunting ini" katanya.

Rugun juga memaparkan, ada analisis situasi dan rencana kegiatan dengan dukungan, melalui anggaran dana kelurahan untuk tahun 2023, yang dilaksanakan oleh 135 Kelurahan di 21 Kecamatan.

"Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan pos gizi, pemberian makanan tambahan di posyandu, sosialisasi pencegahan stunting kepada remaja, ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang memiliki balita stunting serta pasangan usia subur," jelasnya.

Dikatakannya, pihaknya juga melakukan rembuk stunting mulai dari tingkat Kelurahan hingga tingkat Kota.

"Langkah ini selaras dengan komitmen kami untuk terus menjadikan anak-anak di Kota Medan terbebas dan terhindar dari stunting sehingga seluruh anak di Kota Medan dapat tumbuh sehat," jelasnya. (ali) 

Tags

Posting Komentar