Pemusnahan Barang Sitaan Kantor Bea Cukai Teluk Nibung Beraroma 'Busuk'
Tanjungbalai - Pemusnahan barang sitaan Kantor Bea dan Cukai Teluk Nibung Tanjungbalai yang dilaksanakan pada Rabu (17/7/2024) lalu, di Gudang TPPBC Bagan Asahan, beraroma 'busuk'. Itu terlihat dari barang-barang hasil penindakan atau Barang Yang Menjadi Milik Negara (BMMN), yang hanya sebagian kecil saja. Loh, kemana yang lainnya?
Dari pantauan wartawan, hanya ratusan ballpress pakaian bekas dan 5 tong kecil berisi rokok ilegal yang dimusnahkan di hadapan Forkopimda Tanjungbalai Asahan.
Sementara barang lainnya, sebagaimana yang disebutkan oleh Kepala Kantor Bea Cukai Teluk Nibung, di antaranya: ballpress sepatu bekas, 6 pcs tas bekas, 2 unit laptop bekas, 2 koli sparepart impor, ban motor bekas, 199 koli produk olahan makanan, minuman, bumbu, shampoo dan kosmetik serta 25 kotak obat-obatan tidak terlihat dimusnahkan.
Bahkan, di tengah kesibukan kegiatan pemusnahan itu, salah satu oknum pegawai BC Teluk Nibung terlihat mengangkat 4 unit velg mobil. Kuat dugaan sengaja disimpan dan diselamatkan dari pemusnahan.
Terkait hal itu, Nurhasan Ashari, SE.MM, Kepala KPPBC Tipe Madya C Teluk Nibung saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, semua sudah dimusnahkan dan dibuatkan berita acara pemusnahan.
"Alhamdulillah semua sudah dimusnahkan dan telah dibuatkan BA pemusnahan," jawabnya via seluler, Sabtu (20/07/2024).
Namun saat diminta menunjukkan dokumen pemusnahan berupa foto pembakaran laptop, ballpress sepatu bekas, obat-obatan, produk makanan dan minuman, bumbu, shampoo dan kosmetik serta sparepart dan ban motor bekas, Nurhasan pun hanya membaca pesan wartawan dan tak lagi menjawab.
Menanggapi hal itu, Edi Hasibuan, Pembina Lembaga Investigasi Centra Informasi Masyarakat (Victim-61) Kota Tanjungbalai mengatakan, pemusnahan BMMN yang dilakukan oleh TPPBC Teluk Nibung tersebut, diduga hanya seremoni dan upaya menutupi kebobrokan serta kebusukan di tubuh Bea Cukai saja.
Menurutnya, jika dihadapan Forkopimda saja Bea Cukai diduga berani melakukan pembohongan, maka dihadapan masyarakat, Bea Cukai Teluk Nibung akan sangat berani melakukan pembodohan.
"Luar biasa, kita menduga itu cuma akal-akalan Bea Cukai aja, kalau masih mau makan tulang, mana mungkin mereka mau membuang daging. Selama ini lembaga kami sudah banyak menerima laporan masyarakat terkait Bea Cukai Teluk Nibung ini. Kami juga akan segera melakukan investigasi," katanya.
Lebih lanjut Edi Hasibuan juga meminta agar para aktivis dan wartawan di Kota Tanjungbalai dapat lebih jeli dan kritis terhadap kinerja Bea Cukai Teluk Nibung.
"Kami berharap agar aktivis dan wartawan di Tanjungbalai ini dapat lebih kritis dan lebih ekstra dalam melakukan control sosial terhadap kinerja dan seluruh tindak tanduk Bea Cukai Teluk Nibung, baik itu oknum maupun kelembagaannya," ucapnya.
Terpisah, praktisi hukum Rina Astati Lubis, SH juga mengatakan hal sama. Dirinya pun meragukan jika pemusnahan seluruh barang yang begitu banyak dapat dituntaskan dalam waktu sekejap.
Belum lagi mengenai sikap diam Kepala KPPBC Teluk Nibung Nurhasan Ashari yang enggan menunjukkan dokumen foto pembakaran barang lainnya kepada media.
Menurutnya hal itu dapat dijadikan indikator adanya dugaan pembohongan, pembodohan publik serta dugaan penyelewengan dalam pemusnahan BMMN yang dilakukan oleh Bea Cukai Teluk Nibung kemarin.
"Apa mungkin pemusnahan itu bisa habis dan selesai dalam waktu singkat. Kalau memang benar sudah semua dimusnahkan, tunjukkan lah dokumen fotonya, kenapa harus takut," tandasnya.(ds)
Posting Komentar