News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

NV Deli Klei, Pabrik Batu Bata Pertama di Medan dan Kisah Tragis Pemiliknya

NV Deli Klei, Pabrik Batu Bata Pertama di Medan dan Kisah Tragis Pemiliknya



 Cerobong setinggi 26 meter ini masih berdiri meski pabrik batu bata sudah lama tidak beroperasi. Inilah satu-satunya peninggalan pabrik batu bata pertama di Medan, NV Deli Klei yang masih tersisa.

Lokasinya berada di tengah permukiman warga di Jalan Menteng II, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai.

Berada di lahan sempit di tengah-tengah permukiman warga. Jalan-jalan yang dilewati untuk bisa sampai ke lokasi juga tidak begitu bagus.

Warga sekitar menyebut cerobong itu Barbar atau Bakaran Batu, sesuai dengan fungsinya pada zaman dulu untuk membakar batu bata. Cerobong ini berbentuk seperti menara dengan material batu bata.

Namun, sayangnya kondisinya tidak terawat. Terlihat, cerobong ini dikeliling oleh semak-semak serta sejumlah pohon. Bahkan rerumputan itu hampir menutupi bagian bawah cerobong. Tampak di bagian bawahnya juga banyak coretan-coretan. 

Beberapa meter cerobong itu diperkirakan sudah tertimbun ke dalam tanah, sehingga akses pintu masuk ke dalam cerobong itu juga sudah tidak kelihatan. 

Mirisnya lagi, cerobong itu sudah dalam kondisi retak yang cukup parah. Ada hampir setengah cerobong yang telah retak. Dikhawatirkan, cerobong itu akan terjatuh dan menimpa rumah warga yang berada di lokasi.

Sejarah NV Deli Klei

NV Deli Klei mulai beroperasi pada tahun 1870. Pada saat kejayaan Tembakau Deli. Merupakan pabrik baru bata dan genteng pertama sekaligus terbaik di Medan.

Mereka memanfaatkan tanah merah di sekitar pabrik. Atau lebih tepatnya di kawasan Pasar Merah yang sekarang berganti nama menjadi Jl HM Joni.

Ada kisah tragis yang menaungi NV Deli Klei. Pasca kemerdekaan, warga Belanda yang berada di Indonesia dipulangkan ke negara mereka, termasuk keluarga pemilik NV Deli Klei. 

Namun ada salah seorang anggota keluarga Belanda itu yang memilih untuk tidak berangkat. Ia beralasan akan menyusul pulang ke Belanda. 

Namun, ternyata orang Belanda tersebut memilih mengakhiri hidupnya di dekat pabrik itu. 

NV Deli Klei kemudian dikelola pribumi. Namun, perusahaan itu tidak berjalan mulus setelah ditinggal pemiliknya.

Mereka mengalami kendala bahan baku. Sebab, tanah yang biasanya digunakan untuk proses pembuatan batu bata itu sudah mulai habis. 

Mereka sempat mencari tanah di tempat lain untuk bahan baku batu bata, tetapi tidak ada yang sebagus tanah di dekat pabrik tersebut. Akhirnya NV Deli Klei tutup pada tahun 1980, atau di usia 110 tahun. Setelah itu, lokasi pabrik mulai dibongkar oleh warga dan dijadikan pemukiman.

Bahkan, pada tahun 1985, di lokasi cerobong itu sempat menjadi tempat pembuangan sampah dalam ukuran banyak. (fm)

Tags

Posting Komentar