Dari Sini Lah Asal Usul Monza di Medan, Kini Sudah Sepi...
Asal kata Monza memiliki makna dari sebuah tempat yaitu Mongonsidi Plaza yang terletak pada Jalan Mongonsidi. Namun, kini kata Monza dipakai di setiap tempat pakaian bekas.
Diketahui, Mongonsidi Plaza (Monza) saat itu begitu berjaya pada era tahun 80an. Ada begitu banyak produk bekas luar negeri yang membanjiri Kota Medan.
"Monza sangat populer di tahun 1980an karena pada waktu itu bersamaan dengan masuknya produk ataupun pakaian bekas dari luar negeri diambil dari Malaysia masuk ke Medan kemudian juga baju dari Korea. Jadi Mongonsidi itu merupakan tempat pertemuan masyarakat berburu dari berbagai negara yang saat itu benar-benar berasal dari luar negeri," ungkap Sejarawan Sumut Budi Agustono.
Budi menyebutkan bahwa pada tahun 80-an, Monza begitu populer tak hanya masyarakat kalangan bawah namun juga kalangan atas. Monza menjadi tempat mereka berburu produk branded dengan harga murah.
"Mongonsidi itu tempat pertemuan ekonomi rakyat yang bisa pertemukan orang kalangan atas maupun bawah untuk sama-sama cari produk impor. Dan ketika ada bal masuk itu mereka menyerbu pakaian bekas yang berasal dari beberapa negara dengan harga terjangkau," ujarnya.
"Dulu sangat berjaya karena belum ada pembatasan dari pemerintah. Barang-barang impor seperti sepatu, baju-baju itu banyak dicari. Dulu orang tidak malu dan gengsi pakai produk ini karena memang susah dicari, jadi banyak yang cari," kata Budi.
Sementara itu, Budi juga bercerita bahwa Monza memiliki ciri khas tersendiri dan tiap kios memiliki keunikan untuk menarik pelanggan.
"Tiap kios punya kekhasan tersendiri untuk tetap datang ke kios itu. Kekhasan itu menambah keunikan dan produk itu semakin bervariasi. Kalau celana panjang tempatnya Dimana, kemudian blazer itu ada tempat tersendiri. Hampir tiap kios punya khas pakaiannya," jelasnya.
Namun, Budi menyebutkan bahwa era kejayaan Mongonsidi Plaza ataupun monza mulai menurun. Terlebih begitu banyak gempuran produk China dengan harga terjangkau.
Di awal tahun 2000an, kios-kios yang awalnya menjual pakaian mulai beralih menjual karpet.
"Setelah Mongonsidi Plaza ini redup, muncullah monza di tempat lain seperti Pasar Melati walaupun sekarang tak seramai dulu," kata Budi. (dtk)
Posting Komentar