Namanya Diobral 100 Juta, Bobby dan Baginda kok Diam?
MEDAN-Kabar viral tentang perilaku seorang ASN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan, sebut saja namanya Ocha, diduga mengobral nama Walikota Bobby Nasution, dianggap angin lalu oleh Kepala Dinas, Baginda. Pun Bobbynya sendiri, sang Walikota. Keduanya bergeming.
Bobby dan Baginda seolah pura-pura tidak mau tahu atau sengaja menutup rapat mulut, mata dan telinga soal perilaku dugaan tipu menipu anak buahnya itu. Upaya konfirmasi via WA juga diabaikan saja sampai Senin (17/06/2024). Ada apa? Atau memang ini benar 'suruhan'? Ah kok jadi ngawur.
"Kayaknya Kadis takut menjawab atau balas konfirmasi wartawan. Bobby juga. Padahal saya hanya ingin mengonfirmasi perihal berita soal oknum ASN di dinas Dukcapil, Ocha, yang diduga jual-jual nama besar dan pengaruh Bobby sebagai mantunya Presiden RI. Oknum ini juga diduga menilep Rp100 juta uang korbannya. Alasannya uang operasional ngurus kasus Ar di Kejaksaan Agung,"ujar Dudi Efni, jurnalis Posmetro Medan online.
"Saya kejar konfirmasi terhadap oknum dan atasan yang diberitakan media, karena itu merupakan kewajiban seorang jurnalis sesuai amanah UU Pers," kata Dudi Efni, jurnalis media online Posmetro. "Jadi tolong catat, bukan untuk mengintimidasi apalagi mengancam. Kewajiban saya mengejar konfirmasi berita. Tapi apa boleh buat, sampai saat ini saya gagal mengonfirmasi," tambah Dudi.
Supaya pembaca tahu, oknum yang diberitakan adalah Ocha Kukuh Wijaya. Staf di bagian Tata Usaha. Saat belum lama ini dikonfirmasi ke kantornya, seorang staf menyebut Ocha sudah seminggu tidak masuk kerja tanpa alasan jelas. Sedangkan kadis Dukcapil Baginda, saat didatangi ke kantornya Jalan Iskandar Muda, sedang rapat.
Dia (Ocha), oleh Ira dituduh menilep uang suaminya Ar yang tersandung masalah di Kejaksaan Sumsel (bukan Jakarta seperti berita sebelumnya) sebanyak Rp100 juta. Uang tersebut, alasan Ocha, digunakan untuk biaya operasional; uang makan, hotel, tiket pesawat PP dan tetek bengek lainnya.
Namun atas tuduhan tersebut, Ocha mengelak. Dia bilang uang itu kan diberikan secara sukarela oleh Ar sebagai biaya operasional. "Fitnah itu,"imbuhnya saat ditanya wartawan belum lama ini.
Cerita soal uang Rp100 juta itu, versi Ir, bermula saat suaminya ditersangkakan dalam sebuah kasus besar di kejaksaan. Ocha menawarkan diri bisa menyelesaikannya. Asal ada uang miliaran rupiah. Namun sebagai tahap awal dikirimlah uang Rp100 juta sebagai biaya operasional. "Ocha mengaku bisa ngurus (nyelesaikan) kasus suami saya di Jakarta lewat seorang sodara dekatnya Walikota Medan Pak Bobby Nasution. Makanya kami percaya saja (karena bawa nama Bobby) waktu ngirim uang Rp100 juta itu,"kata Ir.
Singkat cerita, kasus Ar malah naik sidik. Dia dijadikan tersangka dan sekarang mendekam dalam sel. Sementara uang yang sudah ditelan Ocha, tak juga dikembalikan. Saat ditagih, Ocha umbar janji tarsok alias ntar besok sampe ke besoknya lagi.
"Seasa (04/06/2034) lalu, Ocha janji menjelaskan semua perihal gagalnya pengurusan kasus suami Ir. Mereka janji ketemu di sebuah cafe di Jalan Mahkamah Medan.
Ocha bilang uang Rp100 juta untuk kepentingan biaya akomodasi, hotel dan transport selama di Jakarta,"ucap Ir kepada media.
"Dikirimlah sama suami ku (uang Rp100 juta), Kamis (25/01/2024),"sambungnya. "Padahal yang kami tau, saat itu dia memang sedang sibuk untuk bolak balik Jakarta karena ikut timses Prabowo - Gibran, bukan mengurus masalah suamiku," kata Ir, Senin (10/06/24).
Selain Rp100 juta, Ir juga mengaku ada mengirim uang untuk beli tiket pesawat sebesar Rp10 juta. "Aku berharap kali lah sebelum masalah ini ku bawa ke ranah hukum, agar Walikota Medan dapat mengambil langkah tegas terhadap Ocha yang bekerja di Disdukcapil Medan. Walikota Bobby harus bertindak, agar nama baik dan citra Walikota tidak tercoreng dan dikotori," tandasnya.
Sementara itu, Ocha yang dikonfirmasi Minggu (09/06/2024) terkejut ketika diberitakan menilep uang Rp100 juta. Dia menyebut semua yang dituduhkan kepadanya merupakan fitnah. Dia berniat akan membuat laporan ke Polda Sumut akibat pemberitaan media.
"Loh, kenapa jadi fitnah gini beritanya? Ya udah, aku lapor (Krimsus) besok. Aku diancam disini, jam dan tayang berbeda, oke," tulisnya.
Ocha juga mengatakan akan menjelaskan semua soal uang Rp100 juta saat buat laporan di kantor polis. (wik)
Posting Komentar