Stok Vaksin di Puskesmas Medan Kosong, Dua Bulan Bayi tidak Imunisasi
Medan - Program prioritas bidang kesehatan oleh Wali Kota Medan Boby Afif Nasution tentu saja ternoda. Pasalnya, pelayanan imunisasi untuk bayi sehat di Posyandu dan Puskesmas Kota Medan tidak didukung ketersediaan obat. Dimana, jenis vaksin yang seharusnya diberikan kepada Bayi ternyata kosong.
Melihat kondisi demikian, tentu saja keseriusan dan perhatian Pemko Medan untuk menjamin kesehatan Bayi patut dipertanyakan. Ketiadaan obat vaksin, Dinkes Medan dinilai mulai lalai dan kurang peduli.
Seperti keluhan yang disampaikan salah seorang Ibu bayi NM di Posyandu Lingkungan IV, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas saat mengikuti imunisasi, Jumat (5/4) lalu.
Bayinya umur 3 bulan tidak mendapat Vaksin DPT-HB-Hib 1 karena kekosongan vaksin tersebut. Pada hal, sesuai aturan anjuran kesehatan setelah bayi umur 2 bulan harus mendapat imunisasi vaksin DPT-HB-Hib 1 dan setelah bayi 3 bulan harus mendapat vaksin DPT-HB-Hib 2.
"Saat imunisasi bulan Maret lalu, vaksin DPT-HB-Hib 1 belum dapat dan dijanjikan bulan April ini memenuhi imunasi yang tertinggal. Ternyata bulan April ini vaksin ini belum juga dapat, sama halnya dengan vaksin DPT-HB-Hib 2," sebut NM.
Begitu juga dengan jenis vaksin PCV 2, seyogianya vaksin tersebut sudah saatnya diberikan untuk Bayi 3 bulan. Tetapi, NM mengaku pada saat jadwal imunisasi ke Posyandu tidak dapat juga. Alasan petugas Posyandu, Vaksin lagi kosong sudah 2 bulan.
Menurut, petugas Posyandu di lingkungan IV Timbang Deli, Martina mengatakan sudah 2 bulan vaksin imunisasi kosong. Vaksin tersebut disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kota Medan. Martina pun menyebut merasa kurang enak sama warga karena tidak menyanggupi kebutuhan vaksin. Sementara kegiatan imunisasi harus tetap dilaksanakan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan staf bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Zul Hasibuan mengaku, jika stok Vaksin dua bulan kosong.
"Memang bulan lalu ada tetapi stok terbatas. Vaksin sudah 2 bulan tidak kita dapat lagi. Penyaluran Vaksin itu dari Kemenkes melaui Dinkes Sumut lalu disalurkan ke Dinkes Medan hingga ke Posyandu," terang Zul Hasibuan.
Diketahui, anak yang tidak menerima imunisasi rentan mengalami berbagai macam penyakit. Tetapi dengan melakukan imunisasi akan dapat mencegah berbagai penyakit seperti hepatitis, TBC, batuk rejan dan difteri.
Sementara itu, anggota Komisi 2 DPRD Medan yang membidangi kesehatan Dodi Robert Simangunsong mengaku, belum mendapat informasi akurat. Tetapi jika hal itu benar, Dodi mendorong Dinkes Kesehatan Medan melakukan upaya guna percepatan mendapat Vaksin dimaksud demi kebutuhan kesehatan bayi di Kota Medan.
"Kekosongan itu harus segera diisi, jangan sampai bayi terlambat mendapat Vaksin yang bisa berdampak buruk. Kepala Dinkes Medan diharapkan mendukung penuh program Walikota Medan yang konsen terhadap pelayanan kesehatan," ujar Dodi.
Disampaikan Dodi Robert Simangunsong yang lolos ke DPRD Medan periode 2024-2029 ini, selama ini Pemko Medan melalui Dinkes Medan telah memberikan pelayanan kesehatan yang prima melalui UHC. Dodi mengatakan, pelayanan kesehatan untuk bayi kiranya lebih prioritas lagi.
"Kesehatan bayi sebagai generasi bangsa ke depan harus mendapat pelayanan maksimal sejak dini dan jangan sampai terabaikan," tandas Dodi. (ali)
Posting Komentar