Dikeluhkan Warga, Hasyim Tinjau Rencana Penyempitan Badan Jalan Sampali
Ketua DPRD Kota Medan Hasyim SE saat meninjau penyempitan badan Jalan Sampali sekitarnya, Kelurahan Pandau Hulu II Kecamatan Medan Area, kemarin. |
Medan - Ketua DPRD Medan Hasyim SE tinjau rencana proyek pelebaran parit sulang saling yang akan berdampak penyempitan badan Jalan Sampali sekitarnya, Kelurahan Pandau Hulu II Kecamatan Medan Area, kemarin. Peninjauan guna menyahuti keluhan warga yang keberatan apabila terjadi penyempitan badan jalan.
Sebagaimana diketahui, keluhan warga saat rapat di Komisi IV Senin lalu, warga menyebut Jalan Sampali merupakan jalan alternatif yang kondisi saat ini saja selalu macet. Dan kemacetan akan lebih parah stagnan apabila terjadi penyempitan lagi.
Saat berada di lokasi, Hasiym mengaku dapat memaklumi keberatan warga. Sebab, bila dilakukan pemotongan badan jalan yang sebelumnya 4,5 meter menjadi 2 meter tentu akan menggangu akses warga.
“Kita mendukung program pelebaran parit guna mengantisipasi/meminimalisir banjir di Kota Medan. Tapi bukan berarti menambah masalah baru lagi,” ujar Hasyim yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan itu.
Hasyim SE menawarkan, bila harus dilakukan pelebaran parit kiranya permukaan ditutup menjadi badan jalan. “Tentu harus memiliki kontruksi yang kuat,” ujar Hasyim.
Kemudian lanjut Hasyim, solusi berikutnya dapat dilakukan normalisasi atau prndalaman parit agar mampu menampung volume air lebih besar. “Kita harapkan keluhan warga supaya ditampung dan perlu dilakukan kajian lagi,” harap Hasyim.
Sebagaimana diketahui, Komisi IV DPRD Medan telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait keberatan warga masalah proyek penyempitan badan jalan akibat pelebaran parit di Jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II Kecamatan Medan Area di gedung DPRD Medan, Senin (28/8).
Saat itu, Warga mengaku keberatan dilakukan penyempitan badan Jalan yang berdampak terganggunya akses mobil ambulance dan mobil pemadam kebakaran.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV Haris Kelana Damanik ST didampingi Rudiawan Sitorus, Mulia Asri Rambe, Paul Mei Anton Simanjuntak, Dedy Akhsyari dan Roni Sinaga. Hadir juga Kadis SDABMBK Topan Ginting nersama Gibson Panjaitan, mewakili Dishub Ricat serta puluhan perwakilan warga.
Menurut perwakilan salah satu warga Gunawan menyampaikan, pihaknya keberatan dengan proyek Pemko Medan melalui Dinas SDABMBK yang mrlakukan pelebaran parit/drainase yang akhirnya penyempitan badan jalan. Dimana kata Gunawan, badan jalan sebelumnya 4,5 meter menjadi 2 meter hanya untuk pelebaran parit.
“Kami menolak adanya penyempitan badan jalan karena akan mengganggu aktifitas usaha warga karena akan menimbulkan kemacetan lebih parah. Sama halnya dengan lebar 2 meter akan kesulitas akses ambulance mapun mobil damkar,” sebut Gunawan.
Untuk itu kata Gunawan, kiranya proyek dapat ditunda karena adanya efek berantai. Perlu dilakukan audit independent dibawah pengawasan DPRD Medan untuk memastikan keakuratan kebutuhan pembuangan air di parit.
“Kami memohon agar proyek ini ditinjau kembali dikaji lebih dalam denhan visi untuk perbaikan jangka panjang dan tuntas,” ujar Gunawan.
Setelah mendengar keluhan warga, Ketua Komisi IV Haris Kelana minta Dinas SDABMBK lebih banyak sosialisasi ke masyarakat terkait tujuan proyek. Kepada Dinas SDABMBK juga diharapkan agar mempertimbangkan keberatan warga.
“Kita dukung program Pemko Medan tetapi kiranya dapat dinicarakan kembali agar tidak bertolak belakang,” kata Haris Kelana Damanik asal politisi Gerindra itu.
Sedangkan anggota dewan lainnya, Paul Mei Simanjuntak menyarankan, agar proyek pelebaran parit kiranya tidak haris berdampak penyempitan badan jalan. Tetap, pelebaran parit boleh dilakukan namun diatas parit boleh dilalui kendaraan. “Kita harapkan ada kajian ulang,” imbunya.
Begitu juga dengan saran yang disampaikan Mulia Asri Rambe supaya dilakukan kajian ulang dan diskusi kembali dengan masyarakat.
Sedangkan dari penjelasan Kepala Dimas SDABMBK Topan Ginting menyampaikan, proyek pelebaran parit guna memaksimalkan debit air sehingga dapat meminimalisir banjir. “Kita murni untuk menghindari bajir yang terjadi di kota Medan,” paparnya.
Ditambahkan Kabid Drainasi SDABMBK Gibson Panjaitan, saat ini Tahun 2023 pihaknya benar akan melakukan pelebaran parit dan berdampak penyempitan badan jalan sekitar 800 meter dengan anggaran sekitar Rp 19 Miliar. Direncanakan tahum 2024 akan berlanjut 800 meter lagi.
Dari hasil RDP, Ketua Komisi IV Haris Kelana memetapkan hasil kesepakatan akan dilakukan peninjauan ke lapangan melibatkan semua unsur. Terkait jadwal peninjauan akan disesuakan agenda DPRD Medan. (ali)
Posting Komentar