Minimalisir Kesemrawutan dan Kemacetan Lalu Lintas, PUD Pasar Medan Diminta Serius Menata Pasar
Pedagang tampak berjualan di halaman pasar
Medan - Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar diminta lebih serius dan tegas dalam melakukan penataan seluruh pasar. Hal itu lantaran masih banyak pedagang yang berjualan di trotoar hingga memicu kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi III DPRD Medan, Sukamto, Rabu (21/6). Dirinya meminta PUD Pasar Kota Medan lebih serius dan tegas melakukan penataan seluruh pasar. Melalui penataan rutin yang humanis dipastikan seluruh kios di pasar tidak ada lagi yang kosong.
“Kita harapkan tidak ada lagi pedagang yang turun ke jalan. Makanya jajaran Direksi PUD Pasar dituntut mampu berinovasi, memberdayakan seluruh pedagang di pasar guna peningkatan PAD,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Sukamto juga bilang, selain masih banyak kios yang kosong hampir setiap pasar, beberapa pasar juga belum memberikan kontribusi ke Pemko Medan seperti Pasar Melati dan pasar tradisional lainnya.
“Di Pasar Marelan misalnya, sekitar 300 kios kosong tidak ditempati pedagang. Mahalnya di Pasar Induk Lau Chi itulah yang membuat banyak kios yang belum terisi,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Induk Lau Cih, M. Zaki mengatakan dari 3.407 kios di Pasar Induk Lau Chi, saat ini hanya sekitar 860 kios yang terisi.
“Memang dari tahun ke tahun terus meningkat jumlah pedagang yang menempati kios, begitu juga dengan perolehan PAD,” kata Zaki.
Zaki juga menyebutkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pasar Induk Lau Chi tahun 2021 mencapai Rp 2 miliar lebih dan meningkat menjadi Rp3 miliar lebih pada tahun 2022. Sedangkan untuk 2023 pihaknya menargetkan PAD Rp4 miliar dan hingga Mei sudah terealisasi Rp1.7 miliar.
“Ada juga sumber PAD itu berasal dari retribusi tempat berjualan, retribusi sampah serta iuran listrik dan jaga malam dari pihak pengelola,”ujarnya.
Pihaknya juga berencana membuka stand untuk grosir yang akan ditempati 532 pedagang serta membuka jualan/kafe makanan dan minuman. Ia juga mengatakan dibutuhkan trayek angkutan umum akses transportasi ke Pasar Induk Lau Chi.
“Untuk rencana membuka stand grosir saat ini masih menunggu persetujuan dari Pemko Medan, dan untuk saat ini minim angkutan umum kemari sehingga pembeli merasa kesulitan datang ke Pasar Lau Chi,” tandasnya. (ali)
Posting Komentar