Wadah Anak Muda Salurkan Kreativitas Masih Minim di Medan
Medan - Wadah atau tempat anak muda Kota Medan menyalurkan bakat serta kreativitasnya masih minim di fasilitasi Dinas Pariwisata Kota Medan. Apa yang terjadi di Jakarta melalui Citayem Fashion Week, tidak bisa diadopsi oleh kawula muda daerah lantaran minimnya wadah tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan Ishaq Abrar Mustafa Tarigan, Kamis (4/8).
Menurut analogi Abrar, ibarat sebuah tumpukan gelas yang diisi air dari atas dan limpahan air tersebut mengisi gelas yang kosong di bawahnya atau disebut trikcle down effect, itu lah yang terjadi saat ini di Kota Medan.
“Apa yang dilakukan kaula muda di Jakarta, itu lah yang diikuti anak-anak muda di daerah. Cuma di Kota Medan masih kurang wadah kekinian yang sediakan Dinas Pariwisata Medan. Sehingga begitu diadopsi, menggangu pengguna lalu lintas yang ada,” celetuknya.
Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, tidak sedikit event-event yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kota Medan melibatkan pihak kecamatan dan kelurahan. Namun event tersebut tak satupun menonjolkan ciri khas Kota Medan. Contohnya, Pesta Kuliner yang beberapa waktu di Jalan Masjid Raya Medan, tak satupun mengangkat kearifan lokal.
“Itu menjadi catatan kita di Komisi III. Bagaimana bisa perayaan pesta kuliner lebih mengedepankan cita rasa western dan tidak mengangkat kearifan lokalnya? Harusnya ini bisa menjadi wadah Pemko Medan memperkenalkan ciri khas panganannya yang tak kalah rasa dengan makan luar,” ketusnya.
Lebih lanjut Abrar menjelaskan, sejatinya event-event yang digelar Dinas Pariwisata Kota Medan bisa menjadi ajang promosi kota ini. Sebab yang datang ke lokasi event tersebut bisa jadi bukan warga setempat melainkan dari daerah luar.
“Medan itu terkenal dengan makannya yang nikmat-nikmat. Contohnya Soto Medan dan lain-lain. Ketika pengunjung datang, malah yang ditemukan sama halnya makanan yang mereka temukan di luar event. Jadi di mana ajang promisinya,” tandasnya. (ali)
Posting Komentar