Kondisi PPKM Darurat di Medan : Udah Disekat-sekat, Dibuat Gelap Lagi, Begal pun Berpesta
Warga Kota Medan keberatan dengan aturan yang dibuat Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait pemadaman Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan.
Anto mengatakan, Kebijakan memadamkan LPJU ini bukanlah kebijakan yang arif. Selain kebijakan menutup jalan yang sudah menyulitkan masyarakat, memadamkan LPJU justru semakin memperparah beban masyarakat. Masyarakat semakin tidak diberi rasa aman.
"Sebelum bertindak sebaiknya dipikirkan dulu dampak negatif dan positifnya. Dipikirkan ulang dulu lah, kebijakan kayak gini pelan-pelan bisa buat masyarakat mati," ujar Anto, Jumat (16/7).
Hal senada juga dilontarkan Fahrul. "Kasihanilah orang-orang yang masih berada di luar atau jalanan untuk kepentingan tertentu. Jangan egois pemerintah."
"Masyarakat sudah dibatasi pergerakannya dengan penyekatan jalan dan ditutupnya usaha-usaha, jangan lagi masyarakat ditambahi beban dengan pemadaman LPJU. Jangan buat masyarakat makin menderita." Tambahnya lagi.
Berbagai kecaman juga ramai dilontarkan warga di media sosial.
"Bukan tambah aman, malah buat jalan orang membuat kejahatan. Gimanalah kebijakan Pak Bos ini?" ungkap salah seorang pemilik akun di media sosial Instagram.
Bahkan, salah seorang warganet mengatakan, kebijakan ini tidak bermanfaat dan bisa membuat warga celaka.
Diketahui, Kamis (15/7) kemarin, terjadi aksi begal yang digagalkan masyarakat di Jalan Halat, Kecamatan Medan Area.
Beruntung, aksi begal tersebut berhasil digagalkan masyarakat dan ditemukan dari tangan begal tersebut sebuah parang.
Pemerintah Kota (Pemko) membuat kebijakan pemadaman LPJU selama PPKM Darurat. Pemadaman itu dilakukan di 21 titik jalan umum dan seluruh taman kota yang aktif. (pm)
Posting Komentar