Warga : Disuruh Foto Pegang KTP dan Uang Rp50ribu, Tapi yang Kami Terima Cuma Rp20ribu
Sejumlah warga Jalan Sutomo Gang Sakiran, Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur memutuskan untuk mengembalikan uang yang diterima mereka atas dugaan money politic salah satu Paslon yang terjadi Sabtu (28/11/2020) malam lalu.
Di mana para ibu itu mengaku mendapatkan Rp20 ribu dengan dalih dana sertifikasi. Hanya saja saat menerima dana tersebut mereka disuruh foto KTP dan menunjukan simbol dua jari bersamaan dengan uang Rp50 ribu.
"Karena ada bagi-bagi uang ya kami terima aja, tapi kami gak tahu untuk apa, katanya bukan untuk calon. Saat itu ibu yang bagikan suruh warga foto dengan memegang KTP dan menunjukan uang Rp50 ribu sambil membuat simbol jari berbentuk pistol. Tapi uang yang dikasih cuma Rp20 ribu," terang Almizetry, warga Jalan Sutomo Gang Sakiran, Gaharu, Medan Timur, kepada awak media Selasa (1/12/2020) siang.
Karena curiga bahwa simbol jari menunjukkan salah satu calon yang ikut Pilkada, dirinya pun khawatir kasus ini akan tersangkut dengan hukum mengingat kasusnya telah diproses Panwascam Medan Timur.
"Saya curiga simbol kayak gini (menunjukan bentuk pistol) kan Bobby. Tapi apa mungkin gara-gara Rp20 ribu kita dipenjara?," ujarnya bingung dan memilih untuk mengembalikan uang tersebut ke Panwascam.
Hal itu pun diamini rekannya yang lain, Marwis dan dan Samaniyah Pasaribu. Marwis menerangkan jika malam itu setidaknya ada sekitar 14 warga yang menerima uang tersebut.
"Kami juga disuruh foto sambil pegang KTP dan uang Rp50 ribu, tapi uang yang kami terima Rp20 ribu sambil menunjuk pakai jari seperti pistol," terang Marwis diamini Samaniyah.
Sayangnya, saat warga tersebut ingin mengembalikan uang yang mereka dapat, pihak Panwascam melalui Komisioner, Sugeng Afriadi mengaku tak bisa menerima uang tersebut.
"Sikap kita dari Panwascam tidak ada wewenang untuk menerima uang tersebut. Kalau mau ya dikembalikan saja kepada pemberinya langsung," sebut Sugeng.
Disinggung mengenai keberadaan pemberi, yang diketahui bernama Kamsiah Bintang, Panwascam mengaku akan mencari keberadaannya.
"Kita akan cari lewat informasi para warga, kan mereka yang membawa ibu itu. Kita akan panggil saksi dan memastikan jika dia orang yang membagi uang malam itu untuk selanjutnya kita klarifikasi. Yang jelas kita akan menggali lagi karena dalam prosesnya nanti akan ditangani bagian Penanganan Pelanggaran Panwascam Medan Timur," ucapnya.
Sementara itu tokoh masyarakat Gang Sakiran, Teuku Saladin yang berada saat kejadian coba menerangkan kronologisnya. Malam itu dirinya mengaku sempat mengabadikan dengan foto dan video aksi bagi-bagi duit malam itu.
Bahkan dirinya yang curiga sempat mempertanyakan tujuan dua wanita yang membagikan uang kepada warga. Hanya saja keduanya berdalih jika uang tersebut untuk dana sertifikasi.
"Saya tanya lagi sertifikasi apa malam-malam gini? lalu mereka bilang uang Covid, saya bilang saya relawan Covid lalu mereka bilang uang Kecamatan. Saya tantang telepon camat malam itu mereka terdiam, dan langsung menelpon rekannya yang diketahui sebagai anggota OKP," sebutnya.
Bahkan bilang Saladin lagi, setelah kedatangan pria yang diketahui anggota OKP itu ke lokasi, dirinya coba menanyakan asal sumber dana yang dibagikan.
"Kebetulan saya kenal dengan anggota OKP itu, dia mengaku uangnya dari Medan Berkah. Bahkan saat ditanya lagi dari 02, pria itu mengiyakan sembari pergi meninggalkan kerumunan," tutup Saladin.
Sebelumnya, Kader Partai Demokrat Kota Medan, Subanto, datangi Kantor Panwascam, Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Glugur Darat II, Senin (30/11/2020) siang.
Kehadiran Subanto tak lain ingin meminta keterangan dari Ketua Panwascam terkait perkembangan kasus dugaan money politik yang dilakukan tim pasangan calon nomor urut 2.
"Di mana disebutkan bahwa telah terjadi dugaan praktik money politik pada Sabtu (28/11/2020) malam lalu. Saat itu ada dua orang ibu mendatangi warga Gang Sakiran, Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur. Kedua ibu yang menggunakan masker Paslon, Bobby Nasution dan Aulia Rachman. Ibu yang mengaku bernama Kamsiah Bintang itu dan temannya mengumumkan pembagian uang dan warga difoto sambil memegang uang pecahan Rp50 ribu dengan menunjukan simbol jari berbentuk pistol," terang Subanto. (*)
Posting Komentar