Kekurangan Daging Babi, Sumut Terpaksa Impor Dari Luar Daerah
Melonjaknya harga daging babi di Sumatera Utara hingga Rp 116.000 per kg akibat kurangnya stok imbas dari serangan virus African Swine Fever (ASF), mendorong Pemprov Sumut mendatangkan babi dari luar Sumut secara bertahap.
Dari Manado, didatangkan sebanyak 100 ton daging babi segar. Sementara dari Kalimantan, didatangkan sebanyak 2.000 ekor babi hidup, yang disterilkan seminggu terlebih dahulu sebelum menjadi daging segar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, dalam rapat koordinasi kesiapan menghadapi Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di wilayah Sumut, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (14/12/2020) sore.
Ia memastikan daging babi segar dan babi hidup yang didatangkan tersebut, bebas dari penyakit flu babi atau virus ASF. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengonsumsinya.
Azhar merinci kebutuhan daging babi di Sumut mencapai 26.000 ekor, sementara stok yang ada hanya 19.700 ekor. Oleh karena itu, pihaknya mendatangkan secara bertahap daging babi segar dan babi hidup.
"Sehingga harga daging babi di pasaran yang melonjak tinggi saat ini maupun tingginya permintaan daging babi di Sumut, bisa teratasi," kata Azhar dalam rapat koordinasi yang dipimpin Sekdaprov Sumut, R Sabrina itu.
Sebelumnya ia menyebutkan harga daging babi di Sumut menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 telah mencapai hingga Rp 116.000 per kg. Harga itu jauh lebih tinggi dari harga biasanya yang hanya Rp 60.000 per kg.
Sementara itu, Sekdaprov Sumut, R Sabrina, menjelaskan untuk kebutuhan daging babi di Sumut jelang Natal dan Tahun Baru, telah dikoordinasikan antar dinas di lingkungan Pemprov Sumut yakni Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Ketahanan Pangan.
"Ya ketersedian daging babi di Sumut belum mencukupi karena kemarin kan banyak terkena penyakit. Tapi produksinya sudah dikoordinasikan yaitu dengan melalukan impor lokal," kata Sabrina.
Namun Sabrina menjamin ketersediaan bahan pangan lainnya, mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Dan bahkan beberapa di antaranya melimpah.
"Daging sapi, daging ayam kita melimpah. Beras, gula, minyak goreng mencukupi. Bawang putih pun sudah tersedia, memang kemarin kurang tapi sudah kita impor dan barangnya cukup," ujarnya. (mbd)
Posting Komentar