Usai Donorkan Darah, Akhyar Ajak Relawan Tak Gentar Dari Intimidasi
Calon Walikota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution menghadiri undangan relawan Ber-Satu AMAN dalam acara donor darah dan silaturahmi dengan masyarakat Jalan Wakaf, Medan Polonia, Senin (26/10/2020) pagi.
Dalam kegiatan itu, Akhyar mendonorkan darahnya setelah sebelumnya menjalani rangkaian pemeriksaan tensi dan hemoglobin.
Dia mengajak para relawan Ber-Satu AMAN untuk tidak gentar dan mundur di balik intimidasi dan iming-iming uang dan beras, yang senantiasa berjuang secara jujur bersama Akhyar-Salman.
"Akhyar Salman tidak punya duit, tidak punya sponsor apalagi mafia. Kalau menang kami tidak punya beban. Tidak ada orang kuat di belakang kami. Cuma bapak- ibu yang kami perjuangkan," tegas Akhyar.
Masih menurut Akhyar, dirinya bisa saja mencari mafia dengan meminjam uang kampanye sebesar Rp50 miliar. Tapi, tentunya harus dikembalikan dengan nominal yang lebih besar pastinya.
"Uang pribadi apa mungkin saya keluarkan, dan tidak berharap kembali? Malaikat kalilah. Kalau saya keluar banyak, bisa-bisa saya bakal jadi maling untuk mengembalikannya. Tapi semua itu tidak saya lakukan, dalam hal ini kita harus efektif dalam pengelolaan uang yang dipakai untuk mengikuti kontestasi ini," ujarnya.
Akhyar menyampaikan, kejahatan politik dimulai dari money politik. Akhyar-Salman ingin menang secara bermartabat dan berintegritas. "Kami sudah mewakafkan diri kami. Kami tidak ingin dicap sebagai calon walikota transaksaksional untuk membayar suara ibu-ibu. Ke depan kalau saya bayar suara bapak- dan ibu, saya tidak punya kewajiban untuk bekerja melayani. Saya tidak mau seperti itu. Saya mau kita bangun Medan ini secara bersama-sama," ucapnya.
Dia menyatakan, masyarakat telah menyatu untuk memenangkan Akhyar-Salman. Jangan melakukan intimidasi, tapi lakukanlah politik santun dan beretika, dekati dan rayu masyarakat supaya memilih dari hati nurani di negeri demokrasi," tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Ber-Satu Rudi Hartawan didampingi panitia pelaksana donor Juriah menegaskan jika mereka dengan tegas menolak praktik politik kotor. "Nomor 1 itu tidak ada yang main sulap. Semua nyata. Tidak ada kepalsuan dan dari dasar hati yang paling dalam. Di balik intimidasi dan permainan tak fair, kami tetap berjuang meyakinkan masyarakat Medan Polonia memilih Akhyar," sebutnya.
Dirinya juga meminta masyarakat terkhusus Medan Polonia agar tidak terpancing beras 10 kilo dan uang 100 ribu. "Jangan mau tergadai dengan jumlah segitu. Bapak/ibu di Medan Polonia, tiga tahun ke depan yang kita pikirkan. Beras dan uang bisa habis dalam seminggu tapi nasib rakyat ini dipertaruhkan untuk tiga tahun setengah ke depan,” ucapnya. (*)
Posting Komentar