Lelah Tertinggal dari Kota Lain, Komunitas Tionghoa Satukan Langkah Dukung Bobby-Aulia
Enam komunitas tionghoa di Kota Medan sepakat menyatukan langkah untuk memenangkan Bobby-Aulia menjadi wali kota dan wakil wali kota, dalam satu wadah Hau Xiong Di.
Ketua Koordinator Hau Xiong Di, Harianto menjelaskan komunitas-komunitas yang berkolaborasi adalah Satu Hati, KITA, PTM Metal, Kompak, Baju Merah dan Kawan Kita. Sekarang, lanjut dia, Hau Xiong Di sudah bergerak ke masyarakat dalam menjalankan program pemberdayaan UMKM dan pengenalan Bobby-Aulia ke masyarakat lapisan bawah.
“Yang saat ini berjalan adalah Traktir Warung Kopi dan Rumah Makan. Jadi kami datangi warung kopi dan rumah makan, traktir warga makan dan minum, sambal sosialisasi Bobby-Aulia. Meminta mereka untuk datang ke TPS pada 9 Desember yang akan datang untuk memilih, dengan pesan jangan sampai mereka tidak datang ke TPS sehingga pembangunan Kota Medan tertunda,” katanya usai peresmian Posko Pemenangan hau Xiong Di, Bobby-Aulia di Jalan Harimau No 21 Medan Area, Sabtu (17/10/2020) malam.
Dalam waktu dekat, jelas Harianto, bersama Bobby Nasution, Hau Xiong Di juga akan mengadakan blusukan ke daerah pemukiman padat penduduk untuk mencegah warga golput. Sehingga Bobby-Aulia bisa segera menjalankan program dan Medan berubah lebih baik.
Menghadiri peresmian posko, Bobby Nasution menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan warga tionghoa Kota Medan. “Dukungan sudah berjalan dan sudah saya rasakan. Perjuangan ini bukan semata-mata untuk memenangkan Bobby-Aulia, ini adalah untuk Kota Medan. Sudah Lelah kita, bagaimana roda pemerintahan Kota Medan yang masih tertinggal,” ucap Bobby dalam kegiatan yang juga dihadiri Anggota DPR-RI, dr Sofyan Tan dan Anggota DPRD Sumut, Rudy Hermanto.
Sebagai Kota terbesar ketiga di Indonesia, imbuhnya, yang dulunya dielu-elukan di pulau Sumatera, kini sudah ada penggantinya Kota Palembang. “Ini sangat miris, padahal Kota Medan ini harusnya saingannya bukan Surabaya, Makasar dan Bandung lagi, cocoknya saingan sama Singapura, Kuala Lumpur. Karena Medan terbentuk diawali dari kumpulan para saudagar, baru terbentuk pemerintahan, beda dengan daerah lain,” tutur dia.
Karenanya, sekarang waktunya mengubah sistem bermasyarakat dan birokrasi di Medan, sehingga terbuka pemikiran berpolitik masyarakat. “Makanya datang ke TPS 9 Desember nanti, gunakan hak pilih, agar legitimasi pemimpin Kota Medan lebih kuat,” jelas Bobby.
Memberikan kata sambutan, Sofyan Tan menjelaskan Hau Xiong Di dapat diartinya sebagai saudara dekat. “Kalau sudah menjadi saudara dekat, darah dagingpun akan diberikan kepada Bobby Nasution. Dan hari ini, jelas warga tionghoa di Kota Medan memiliki harapan yang sangat besar terhadap perubahan di Kota Medan,” urai anggota Komisi X DPR-RI ini.
Menurut Sofyan Tan, warga Medan sudah jenuh wali kotanya berturut-turut masuk bui. Kota Medan juga tidak pernah rapi, jalannya banyak lubang.
“Permintaan warga tionghoa melalui Hau Xiong Di pun tidak muluk-muluk, jalan diperbaiki, administrasi digampangkan, izin usaha jangan dipersulit. Sesuai dengan pemikiran mertua Bobby Nasution, Presiden Jokowi, warga tionghoa ingin semangat pak Jokowi menetes pada Bobby Nasution,” pungkasnya. (*)
Posting Komentar