Kenangan Bus Damri Tingkat di Medan, "Kayak Mau Nunggu Kapal, Dari Jauh Sudah Antri"
Masih ingat dengan bis Volvo? Ya, angkutan umum bertingkat ini pernah beroperasi di Medan tahun 1980-an. Orang Medan menyebutnya Damri bertingkat. Volvo merupakan proyek Kementeriaan Perhubungan pada 1981-1984 untuk melayani pengguna kendaraan yang semakin membludak di kota -kota besar di Iindonesia , seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan.
Menurut sejarahnya, kendaraan itu didatangkan dari Inggris dengan tipe B55 sebanyak 320 buah. Kemudian dirakit di Indonesia oleh PT Ismac selaku importir Volvo kala itu. Di Indonesia operasional Volvo berada di bawah naungan Perum Damri.
Karenanya, orang Medan juga menyebut kendaraan ini dengan nama Damri bertingkat.Volvo sendiri adalah merek dagang mobil ini yang memproduksi jenis angkutan darat. Namun karena tulisan Volvo di depan mobil yang besar dan mencolok dibandingkan dengan tulisan Damri, orang-orang pun menamainya mobil Volvo.
Kendaraan bertingkat berkapasitas 108 orang ini, di masanya begitu populer di Kota Medan. Volvo menjadi kendaraan pilihan bagi pegawai kantoran, pekerja dan anak-anak sekolah. Maklum, harga karcisnya terbilang lebih murah dibandingkan ongkos kendaraan lain di masanya. Hal itu karena mobil milik BUMN ini diperuntukkan sebagai transportasi massal, sebagaimana busway sekarang ini.
Rute Volvo dulunya juga tidak jauh beda dengan rute Damri sebelum bis ini menjadi moda transportasi utama ke Bandara Kualanamu. Trayeknya Medan-Lubuk Pakam. Rutenya melewati sejumlah titik penting. Baik kawasan administrasi maupun pusat pasar Medan yang ada di persekitaran Sambu dan Olympia.
Karena armadanya terbatas, calon penumpang Volvo sudah harus menunggu di persimpangan jalan pada pagi dan sore hari. Umumnya mereka adalah para pekerja dan anak-anak sekolah. Karenanya boleh dibilang penumpang Volvo adalah penumpang tetap yang dalam bahasa orang Medan disebut langganan.
Di Medan ada cerita unik mengenai bis ini. Karena fisiknya yang lebih tinggi dari kendaraan lain manapun, membuat Volvo sudah kelihatan meski dari jarak jauh. Melihat itu calon penumpang sudah bersiap-siap menunggu bis ini di pinggir jalan. Padahal perlu berbilang menit kemudian bis ini baru tiba.
"Kayak orang nunggu kapal. Masih jauh penumpang sudah ke pinggir dermaga," ujar Mangatur Pakpahan salah seorang warga Jalan Dame, Medan-Tanjung Morawa.
"Dikira sudah dekat padahal masih jauh. Yang unik kalau melintas di Tanjung Morawa. Kan jalannya turun naik. Kadang-kadang bis terlihat, pas turun-turunan hilang," lanjut Mangatur.
Menurut Mangatur, Volvo sempat ngetem di salah satu Pool Damri yang ada di Jalan Dame. Pool Damri ini termasuk pool tertua Damri yang ada di kota Medan.
Masa operasional Volvo di Medan tidak lama. Di tahun 1990 awal ia sudah mulai jarang terlihat. Di Indonesia ia resmi tak beroperasi lagi pada pertengahan 1990-an. Suku cadangnya yang tinggi serta usianya yang tak lagi muda membuat pemerintah mengkarantinanya. (mbd)
Posting Komentar