Siapa Aulia Rachman, Sosok yang Tiba-Tiba Dipinang Menantu Presiden
Aulia Rachman mendadak ramai diperbincangkan publik setelah namanya diumumkan sebagai calon pendamping Bobby Nasution untuk mengikuti kontestasi Pilkada Medan 2020.
Siapakah Aulia Rachman, hingga sosoknya menarik untuk dipinang menantu Presiden RI sebagai wakilnya di Pilkada Medan?
Aulia adalah pria berdarah Melayu asli. Dia lahir di Kota Medan, 19 Januari 1978. Dan merupakan anak ke-3 dari 5 bersudara.
Sebelum masuk ke dunia politik, dia berkegiatan sebagai pengusaha di kawasan Pelabuhan Belawan, Kota Medan.
Nama Aulia sempat mencuat ke publik pada tahun 2016 silam. Pasalnya, dia berani membongkar kasus pungli yang terjadi di Pelabuhan Belawan.
Atas tindakan berani Aulia, kasus pungli senilai miliaran rupiah itu masuk ke ranah hukum. Alhasil, tiga orang dinyatakan bersalah dan dihukum penjara. Satu orang diantaranya merupakan pejabat, sedangkan dua orang lainnya merupakan pihak swasta.
Dalam kesehariannya, Aulia dikenal sebagai sosok yang ramah dan senang bersosialisasi dengan masyarakat. Namanya sudah banyak dikenal masyarakat di kawasan Medan Utara, khususnya di Kecamatan Medan Deli.
“Dari dulu bang Aulia orang yang sangat bermasyarakat. Kami sebagai anak-anak muda banyak dibantu oleh bang Aulia,” tutur Andika Karim (37) warga Kompleks Deli Raya, Jalan Deposito, Kecamatan Medan Deli pada Rabu (23/9/2020).
Menurut Andika, sosok Aulia juga dikenal taat beribadah dan menghormati orang-orang tua di lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya sering bertemu di masjid kompleks dekat kediaman beliau. Orangnya tegas tekait kepentingan warga. Memang wajahnya nampak sangar, tapi dia humoris dan sangat responsif terhadap aduan masyarakat,” ujar Andika saat diwawancarai.
Aulia memulai karir politiknya pada tahun 2017. Kala itu, dia dipercayakan untuk menjadi Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Medan Deli.
Kedekatan masyarakat dengan Aulia terbukti kala perhelatan Pemilu 2019 digelar. Sebagai caleg DPRD Medan, Aulia bersosialisasi untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Aulia yang disebut-sebut baru seumur jagung di dunia politik membuat kejutan. Dia memperoleh suara tertinggi di Dapil 2 Kota Medan melampaui politikus senior lainnya.
Aulia Rachman memperoleh 14.061 suara. Atas kinerja Aulia juga partai Gerindra bisa mendapatkan 3 kursi DPRD Medan di dapil tersebut.
“Sebelum maju jadi caleg, bang Aulia memang sudah sering berbaur dengan masyarakat. Kami percaya dengan dia, makanya dia mendapat suara yang tertinggi di sini,” jelas Andika.
TETAP AMANAH
Sebelum maju menjadi caleg, Aulia telah menciptakan posko untuk menampung aspirasi masyarakat. Posko tersebut terletak tepat di sebelah rumah Aulia, Jl. Deposito No. 56 Komplek Deli Raya, Kelurahan Titipapan.
Di sana, masyarakat datang untuk berdiskusi dan juga bersilaturahmi langsung dengan Aulia. Banyak masyarakat yang terbantu dengan kehadiran posko tersebut.
Mulai persoalan administrasi di pemerintahan hingga aspirasi lainnya banyak dibantu oleh Aulia bersama timnya.
Kepada masyarakat, Aulia menyampaikan akan tetap menjalankan posko tersebut walau pemilu telah berlalu.
Janji Aulia semasa kampanye tersebut dipenuhinya. Hingga saat ini, posko tersebut tetap ramai dikunjungi masyarakat.
Aulia yang kala itu telah menjabat sebagai Ketua Komisi 2 DPRD Medan, setiap hari masih tetap langsung bertatap muka dengan masyarakat yang datang ke posko.
Dia membagi waktunya bekerja sebagai anggota DPRD dan juga langsung menyerap aspirasi masyarakat di lapangan dan posko.
“Waktu bang Aulia sudah jadi anggota dewan. Kami warga masih bisa ketemu dengannya seperti biasa. Bahkan kelebihannya, karena dia anggota dewan jadi aspirasi masyarakat langsung bisa ditampung dan diteruskan kepada pemerintah,” ujar warga bernama Hanafi (29).
DITERPA ISU TAK SEDAP
Aulia sempat diterpa isu miring. Pasalnya dia membuat surat mengatasnamakan anggota DPRD yang ditujukan kepada perusahaan agar memberikan bantuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Kala itu banyak oknum yang menyerang Aulia karena diduga menyalahgunakan wewenangnya. Namun dukungan datang dari masyarakat yang selama ini memang terbantu dengan tindakan Aulia.
“Saya tegaskan, kerja dan langkah saya sebagai anggota dewan untuk membantu masyarakat dan membangun Kota Medan. Tidak ada sedikit pun kepentingan pribadi saya dalam membuat keputusan,” tegas Aulia Rachman saat diwawancarai.
Aulia sempat mendapat teguran dan dimintai klarifikasi terkait surat yang ditujukan kepada perusahan swasta itu. Namun pada akhirnya, Aulia tidak dijatuhkan sanksi karena tidak ada unsur kepentingan pribadi di dalamnya.
“Untuk membantu masyarakat, saya bersedia mempertaruhkan jabatan saya sebagai anggota dewan. Surat itu buktinya. Saya dipilih oleh rakyat, mereka percaya dengan saya. Sudah kewajiban bagi saya untuk membantu rakyat, terlebih di masa pendemi Covid-19 ini. Selayaknya kita saling tolong-menolong,” pungkas Aulia Rachman. (*)
Posting Komentar