Rinaldi Dibunuh saat Sedang Berhubungan Intim, Lalu Dimutilasi jadi 11 Bagian
Polisi mengungkap fakta terkait kematian Rinaldi Harley Wismanu, yang ditemukan dimutilasi di Apartemen Kalibata City. Korban disebut sempat berhubungan badan dengan pelaku sebelum akhirnya dibunuh dan dimutilasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menjelaskan korban dibunuh di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada 9 September 2020. Korban diketahui kenal dengan salah satu tersangka, Laeli Atik Supriyatin, melalui aplikasi Tinder.
"Dua orang di belakang saya, DAF (26), yang bersangkutan adalah eksekutor, membunuh korban dan memutilasi korban. Sedangkan LAS (27), perannya mengajak korban untuk bertemu dan menyewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," jelas Nana kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Nana menjelaskan korban dan tersangka Laeli Atik Supriyatin (LAS) kenal melalui aplikasi Tinder. Mereka sering komunikasi via WhatsApp.
"Terakhir, mereka ada komunikasi tanggal 5 September, antara LAS dengan korban ini," katanya.
Tanggal 7 September, korban dan tersangka Laeli janjian bertemu di Apartemen Pasar Baru Mansion. Namun keduanya baru masuk ke apartemen itu pada Rabu (9/9).
"Kemudian ada waktu beberapa hari. Mereka kemudian sekitar tanggal 9 September masuk ke apartemen tersebut," katanya.
Kedua tersangka sudah merencanakan pembunuhan tersebut. Tersangka Djumadil Al Fajri masuk ke Apartemen Pasar Baru Mansion itu sebelum korban dan tersangka Laeli masuk. Kedua tersangka memiliki hubungan kekasih.
"Tersangka DAF sudah mendahului masuk ke apartemen, kemudian sembunyi di kamar mandi. Kedatangan korban dan tersangka LAS itu awalnya sempat berbincang, kemudian berhubungan," katanya.
Saat korban dan tersangka Laeli berhubungan, tersangka Djumadil memukul korban dengan batu bata sebanyak tiga kali. Setelah itu, dia menusuk korban dengan pisau sebanyak tujuh kali.
Setelah korban tewas, kedua tersangka kebingungan untuk menyembunyikan mayat korban. Akhirnya kedua pelaku kemudian pergi ke luar apartemen untuk membeli golok dan gergaji untuk memotong tubuh korban.
"Jadi mereka membeli golok dan gergaji kemudian kembali ke apartemen itu untuk mutilasi korban menjadi 11 bagian. Bagian tubuh itu dimasukkan ke tas kresek dan dimasukkan ke dua koper dan satu ransel," jelas Nana.
Setelah itu, kedua tersangka memasukkan jasad korban ke dalam beberapa tas dan koper. Selanjutnya, mereka naik taksi online dan membawa jasad korban ke Apartemen Kalibata City.
Kasus ini terkuak setelah polisi menyelidiki laporan orang hilang pada 9 September. Hasil penyelidikan, ternyata korban dibunuh dan jasadnya ditemukan di Apartemen Kalibata City.
Sebelum mayat terkuak di Apartemen Kalibata City, tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Handik Zusen, AKP Noor Marghantara, dan AKP Mugiya menangkap kedua pelaku di perumahan di Tapos, Depok, pada Rabu (16/9) siang.
Kedua tersangka diketahui merupakan pasangan kekasih. Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. (dtc)
Posting Komentar