Banjir Bandang Siantar, Warga : Tiba-tiba Muncul Gelombang Mirip Tsunami
Hendri dan ratusan warga berhamburan menyelamatkan diri ke dataran tinggi untuk menghindari terjangan banjir yang mirip gelombang tsunami.
“Tak sempat lagi nyelamatkan apa-apa. Ya cuma baju di badan. Air sungai naik kek gelombang tsunami nerjang rumah kami,” kenang Hendri ditemui di Lingkungan I Kelurahan Tanjung Tongah Kecamatan Siantar Martoba, Minggu siang (12/07/2020) sekira pukul 13.30 WIB.
Kampung yang dihuni 68 kepala keluarga (KK) itu pun, dikepung banjir dalam sekejap dan menggenangi 54 unit rumah.
Lurah Tanjung Tongah Hendri Purba, yang ditemui di lokasi bencana mengatakan, kawasan tersebut menjadi langganan banjir karena berada di pinggiran bahu Sungai Sosopan.
“Kita padahal baru saja melebarkan bentang sungai 5 meter kesamping. Mendirikan tembok penahan di dua sisinya. Tapi gak cukup bisa menahan debit air jika hujan deras kayak kemarin,” kata Hendri.
Begitu pun sambung Hendri, Pemerintah Kota Siantar akan segera mencari solusi terbaik agar kejadian serupa tak terulang lagi. Soal jaminan makanan di masa normalisasi sambung Hendri, sudah dapat diatasi.
“Kalau makan buat warga sampai nanti malam sudah aman. Ini berkat bantuan dari warga lingkungan sebelah. Sore ini akan kita bangun dapur umum untuk menyiapkan pasokan makanan untuk hari selanjutnya,” papar Hendri yang Minggu pagi baru menerima kunjungan Wali Kota Siantar Hefriansyah Noor, bersama sejumlah pejabat pemko lainnya untuk meninjau lokasi bencana.
Jembatan Diperpanjang
Menurut warga sekitar, pendeknya jembatan yang menjadi akses masuk kampung mereka perlu direhabilitasi demi mencegah banjir di kemudian hari.
Lebar bahu Sungai Sosopan menurut warga sudah ideal. Namun lebar bentang sungai mengecil dikarenakan jembatan. Akibatnya, jembatan menjadi penghambat laju air yang kemudia melimpah ke lingkungan pemukiman rumah warga.
“Jadi jembatan itu harus diperpanjang sehingga bentang sungai pas di bawah jembatan itu bisa sedikit lebih dilebarkan. Jadi kalau debit air besar, jembatan tak jadi penghadang,” cecar warga.
Hingga Minggu sore pukul 15.00 WIB, warga masih bahu membahu membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan menyemprot lumpur yang memenuhi rumah warga. Suasana mendung Minggu sore itu masih menjadi kecemasan warga karena hujan diprediksi akan kembali menkutkan. (str)
Posting Komentar