Pembunuhan Sadis di Medan, Korban Diperkosa saat Pingsan, Lalu Ditikam dan Dibakar
Polrestabes Medan akhirnya mengungkap kronologi sebenarnya terkait pembunuhan sadis di Komplek Cemara Asri, Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang pada Rabu malam (6/5/2020).
Awalnya Elvina (21) datang ke kompleks perumahan Cemara Asri.
Beberapa saat setelah tiba di rumah orang tua Jeffry itu, korban ke kamar mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi, Jeffry datang dan mengajak korban bersetubuh pada siang hari.
Korban menolak dan melawan. Jeffry kemudian membenturkan kepalanya ke dinding. Korban pingsan.
"Saat korban pingsan, tersangka J (Jeffry) tetap menyetubuhi korban," kata Kapolrestabes Medan, Kombes JE Isir, kepada wartawan, di Mapolrestabes Medan, Jumat (7/5/2020) sore.
Bekas napi cabul yang bebas karena program asimilasi pandemi corona ini kemudian diduga bingung setelah itu.
Ia ingin menutupi kejahatan yang baru saja dilakukannya dan terpikirlah untuk sekalian menghabisi nyawa korban dan membuangnya.
Namun, tidak tertutup kemungkinan pembunuhan ini direncanakan.
Jeffry kemudian berulangkali menikam korban dengan pisau yang ada di rumah. Perempuan malang itu pun tewas kehabisan darah pada siang naas itu.
Tidak berhenti di situ, tubuh itu kemudian dibakar dengan bensin yang dibeli oleh Michael alias Acai. Belum sempat habis terbakar, jasad itu kemudian dimasukkan ke dalam kardus.
"Setelahnya, terpikir untuk membuang jasad korban ke Lubuk Pakam, namun tidak jadi," kata Isir.
Kasus ini terungkap menurut Isir karena kejelian penyidik melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan orang-orang yang ada. Berdasarkan keterangan awal, bahwa Michael yang membunuh Elvina dan mencoba bunuh diri dengan racun anti nyamuk.
Namun, keberadaan anti nyamuk ini yang justru menguakkan tabir skenario busuk pembunuhan ini. Ada botol HIT dan Stella berjumlah empat botol.
"Tidak mungkin cairan sebanyak itu," kata Isir.
Sementara Michael memang pingsan saat polisi ke TKP. Dan tidak ditanyai. Barulah besoknya digali lagi sehingga terbongkar bahwa semua ini direncanakan oleh Jeffry dan ibunya Tek Sukfen (56). Tek Sukfen bermaksud membantu anaknya yang terlibat masalah besar.
Lantas kenapa Michael mau saja menuruti rencana ini setelah semua yang dialami perempuan yang dibawanya itu? "Saya dipukuli (Jeffry) pak, saya takut," katanya.
Posting Komentar