Razia Besar-besaran Antisipasi Begal dan Geng Motor Balas Dendam, Ini Kata Pak Polisi...
Ilustrasi geng motor |
Sebuah pesan berantai tersebar melalui aplikasi WhatsApp yang menginformasikan adanya razia besar-besaran oleh kepolisian guna mengantisipasi aksi balas dendam para pelaku begal dan geng motor.
Razia besar-besaran tersebut disebut akan dilakukan oleh kepolisian dari tingkat Mabes Polri hingga Polsek di seluruh Indonesia.
"Hati-hati untuk wilayah seluruh negara Indonesia. Pihak kepolisian akan melakukan razia besar-besaran di semua titik. Razia dilakukan dengan gabungan mulai dari Mabes, Polda, Polres, hingga Polsek. Karena banyak kerabat para pembegal atau geng motor yang akan balas dendam dikarenakan rekan-rekan mereka banyak yang tertangkap," bunyi kutipan pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp.
"Mereka berkata: 'Bahwasannya kami para pembegal motor akan membalas dendam atas perlakuan masyarakat yang main bakar terhadap anggota kami, bahkan akan lebih kejam dan brutal di jalanan'. Mereka berjanji, setiap ada pengendara sepeda motor di pagi sampai malam dan dini hari, akan dibacok dan dicincang," lanjutan narasi dalam pesan berantai itu.
Pesan berantai itu juga mengimbau warga tak beraktivitas di luar rumah guna mengantisipasi aksi teror oleh pelaku begal dan geng motor.
"Mulai jam 10 malam besok sampai dengan dini hari, penduduk dilarang beraktivitas di keluar rumah disebabkan adanya teror balas dendam dari komplotan pembegal dan geng motor. Tadi siang kantor Polsek dilempari kertas yang bertuliskan: 'Nyawa harus dibayar dengan nyawa dan kami akan bertumbuh menjadi besar'."
Menanggapi beredarnya pesan singkat yang meresahkan masyarakat itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
"Beredarnya pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi tentang adanya razia besar-besaran dari kepolisian karena banyak kerabat pembegal atau geng motor yang balas dendam dikarenakan mereka banyak yang tertangkap dan dibakar adalah hoaks atau tidak benar," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (28/4/2020).
Yusri mengungkapkan, kini polisi hanya menggelar Operasi Ketupat 2020 guna melarang masyarakat untuk melaksanakan mudik selama pandemi Covid-19.
Menurut Yusri, polisi juga melakukan patroli rutin yang ditingkatkan guna mengantisipasi aksi perampokan, begal, dan premanisme.
"Faktanya pihak kepolisian tidak melakukan razia terkait hal tersebut, melainkan kini Polri sedang melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri," ungkap Yusri. (kmp)
Posting Komentar