Awalnya Menolak Dirawat, Ibu Hamil PDP Corona di Sidimpuan Seret 32 Kerabat jadi ODP
Petugas RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Padangsidimpuan, Sumatera Utara, mengevakuasi seorang ibu hamil dari rumahnya, Kamis malam, 2 Maret 2020.
Ibu tersebut berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) lantaran diduga memiliki gejala penyakit mengarah virus corona atau Covid-19.
Saat dievakuasi wanita hamil tersebut, mengalami kondisi kesehatan terus melemah. Kemudian, tim medis turun dan membawa ke rumah sakit milik Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Kemudian, dilakukan perawatan dan isolasi.
“Saya baru dapat laporan, Alhamdulillah kondisinya cenderung membaik setelah mendapat perawatan di ruang isolasi RSUD Padang Sidempuan,” kata Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution kepada wartawan, Jumat, 3 April 2020.
Irsan mengungkapkan, wanita itu memiliki perjalanan keluar kota, yakni dari Jakarta. Usai melakukan perjalanan ia langsung berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Dokter mediagnosis dirinya menderita tuberkulosis. Pihak rumah sakit juga sudah meminta agar yang bersangkutan dirawat, Namun dia menolak.
“Yang bersangkutan menolak untuk dirawat, minta dirawat di rumah saja. Klinis awalnya tidak ada kaitan dengan ini (Covid-19). Kami tidak bisa memaksa karena klinis awal ini tidak ada gejala terkiat Covid-19, kecuali ada gejala kami bisa isolasi paksa saat itu,” ucap Irsan.
Pihak rumah sakit, kata Irsan, juga sempat meminta kepada pasien agar dirujuk ke Medan. Namun dia tetap ingin dirawat di rumahnya.“Kita evakuasi tadi malam ke rumah sakit kita,” kata Irsan.
Selain itu, Irsan mengungkapkan sudah menelusuri siapa-siapa pernah melakukan kontak langsung dengan. Hasilnya, terdapat 32 orang yang pernah kontak erat.
“Tim bergerak ke 32 orang ini dan sudah diminta isolasi mandiri di rumahnya. Saya masih menunggu report 32 orang ini untuk kita tetapkan ODP atau OTG (Orang Tanpa Gejala) setelah rapid test,” ujar Irsan.
Begitu pihak keluarga wanita itu, untuk diminta diisolasi mandiri di rumah. Kemudian, tim petugas medis juga sudah melakukan pemeriksaan swab tenggorok pasien. Sampelnya akan dikirim ke Jakarta untuk diperiksa di Balitbang Kemenkes RI.
“Tadi pagi sudah menstreilkan di lingkungan juga dengan semprotan cairan disinfektan. Kami optimis bisa mengatasi keadaan di sini dengan baik, Insha Allah,” kata Irsan.(red)