Curhat Sandiaga : Danai Pilkada Jakarta dan Pilpres, Hartanya Menukik Tajam
Sandiaga Uno mengaku semenjak masuk dunia politik dirinya tidak lagi masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Menurutnya hal tersebut merupakan resiko yang harus diambil ketika masuk dunia politik.
Ia menjelaskan jika nilai kekayaannya menurun karena digunakan untuk mendanai Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Presiden 2019.
Hal itu bisa terlihat di Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kalau mau tetap ada di list itu jangan masuk politik. Ya pasti akan menukik tajam setelah itu. Secara terbuka dan transparan itu adalah resiko yang saya ambil di politik itu adalah ingin berpolitik secara transparan dan kemarin waktu Pilgub dan Pilpres saya danai sebagian besar dari kampanye kita."
"Itu semua tercatat di Bursa Efek Indonesia hasil dari penjualan saham dan OJK laporan penurunan pemilikan saham itu merupakan konsekuensi. Jadi kita gak usah baperan mau masuk politik harus siap konsekuensinya," imbuhnya.
Sandiaga Uno menambahkan jika keputusannya masuk politik bukan untuk memperkaya diri melainkan untuk mengabdi kepada masyarakat.
"Kebalik kalau mau jadi untung usaha jadi pengusaha. Kalau mau melayani publik tempatnya diranah publik di politik," imbuh politisi partai Gerindra ini dilansir melalui YouTube Talk Show tvOne, Rabu (11/3/2020).
Ia juga memberikan pesan kepada Anies Baswedan yang merupakan mantan partnernya ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Menurutnya permasalahan di DKI Jakarta sangat kompleks, tapi ia yakin Gubernur DKI Jakarta tersebut mampu menyelesaikannya. (trb)