Awalnya Dibantah dan Dibully, Cara Cerdas Anies Tangani Corona Ini Patut Ditiru
Meski sebelumnya dibantah dan diserang warganet, cara cerdas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tangani virus corona patut ditiru pemerintah daerah.
Anies meminta kepada warganya apabila merasakan gejala-gejala mirip seperti terjangkit virus corona untuk segera melaporkan hal tersebut melalui call center 112 atau 119 dan jangan langsung menuju fasilitas kesehatan.
"Mengapa begitu? Karena bila sampai hal itu terkonfirm (positif corona), untuk mengurangi potensi penularan, kami yang akan jemput. Penelepon akan didatangi dan akan dibawa ke fasilitas kesehatan," ungkap Anies saat melakukan Konferensi pers di ruang Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3).
"Kalau datang sendiri nanti diperjalanan punya potensi penularan. Di ruang tunggu punya potensi penularan. Jadi tinggal di tempat anda berada kami yg akan jemput. SOP nya begitu," tegas Anies melanjutkan.
Anies pun memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan tenaga medis serta fasilitas yang cukup untuk merespon itu semua.
"Tapi semuanya dilakukan lewat telfon terlebih dahulu," jelas Anies.
Sebelumnya, pernyataan Anies Baswedan bahwa di Jakarta ada beberapa orang yang tengah dicurigai mengidap penyakit corona dibantah Menkes dan mendapat bully dari warganet.
Bahkan politisi Partai Demokrat ikut menyindir melalui Twitter @FerdinandHaean2 di Twitter, Senin (2/3/2020).
"Nies? Sebagai Gub kenapa sih jadi turut menyebar keresahan di tengah publik terkait Corona? Kalau mengikuti pernyataan @KemenkesRI dari Terawan ini, anda bisa dituduh menyebarkan hoax. @aniesbaswedan," kata Ferdinand.
Saat itu Anies menyebut bahwa di Jakarta ada beberapa orang yang tengah dicurigai mengidap penyakit corona dan selama satu bulan lebih, di DKI ini ada 115 orang yang ada pemantauan, dan 32 pasien yang dalam pengawasan.
Kemudian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membantah pernyataan Anies pada saat memberikan keterangan pers di Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka.
"Jadi, kurang tepat pernyataan itu. Karena hasil semua PCR sampai detik ini semua negatif. Kalau negatif artinya apa? Memang ndak ada," ujar Terawan, Minggu (1/3/2020).
Dan akhirnya Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kasus pertama corona di Indonesia. Mereka adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun. Keduanya terinfeksi dari warga Jepang yang pernah berkunjung ke Indonesia. (bbs)