Ada Kasus Tenaga Medis Diusir Warga, Anies Siapkan Hotel untuk Tempat Tinggal
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, bahwa tenaga medis yang mengurusi pasien COVID-19 adalah pejuang yang tugasnya terbesar, terberat dan paling berisiko terpapar. Wajahnya tertutup masker, tapi perannya terlihat dengan nyata.
"Mereka harus kita dukung penuh," ujar Anies Rasyid Baswedan melalui akum Facebooknya @Anies Baswedan di Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta bergerak untuk mendukung mereka. Mulai hari ini, Hotel Grand Cempaka Business milik BUMD Jakarta, PT. Jakarta Tourisindo, diubah dan dioperasikan sebagai tempat peristirahatan bagi para tenaga medis di Jakarta yang sedang berjuang keras mengalahkan wabah COVID-19.
"Sejumlah 220 kamar berisi 414 tempat tidur telah disiapkan," katanya.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, tiga hotel milik BUMD DKI juga akan segera menyusul, dengan jumlah total 261 kamar tambahan dan 361 tempat tidur. Seluruh fasilitas pendukung di dalamnya disiapkan khusus untuk melindungi dan melayani para tenaga medis.
Setiap kamar dibersihkan dengan disinfektan secara rutin, makanan disediakan dalam kotak, bilik disinfektan disediakan di luar pintu masuk dan keluar. Sejumlah 15 bus TransJakarta dan 50 bus sekolah dioperasikan khusus untuk antar jemput tenaga medis.
"Hari ini, 138 tenaga medis dari RSUD Tarakan dan RSUD Pasar Minggu mulai menempati hotel Grand Cempaka Business. Ratusan lainnya akan segera menyusul," katanya.
Mereka turun berjuang melayani warga Jakarta dalam masa sulit, dan siap menghadapi tantangan berat dengan risiko sangat tinggi. Dukungan dari kita semua, semoga dapat meringankan beban para pejuang kemanusiaan ini.
"Tak lupa kita terus doakan agar Allah SWT terus melindungi mereka, memberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas mulia ini," katanya.
Anies menuturkan, bahwa ini adalah kerja besar. Berbagai pihak turut membantu memberi dukungan. Dompet Dhuafa dan Pasar Jaya menyediakan bilik disinfektan, donasi makanan berdatangan dari Foodstation Jakarta, Susu Diamond, Bank DKI, Perkumpulan Jasa Boga Indonesia, Terra Restaurant, dan dari individu seperti Ibu Juliana.
"Kepada seluruh pihak yang dapat membantu, Jakarta memanggil kita semua," katanya.
Tentunya, bagi yang ingin menyumbangkan makanan dan berbagai peralatan, atau kepada hotel-hotel yang ingin membantu penyediaan kamar, silakan langsung hubungi nomor-nomor di bawah ini.
"Jangan biarkan tenaga medis bertarung sendirian di garda terdepan. Ini kerja bersama, kerja kolosal dan semua perlu terlibat. Mari kita dukung, mari kita bantu. Wujudkan bantuan itu dalam bentuk nyata," katanya.
Sebelumnya, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengemukakan penolakan oleh tetangga terjadi di lingkungan tenaga medis yang berdomisili tinggal di salah satu wilayah Jakarta Timur terjadi sejak Minggu (22/3/2020).
"Laporan ini kami terima pada Minggu (22/3/2020) lalu. Tidak hanya perawat tapi juga dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan," kata Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah seperti dilansir Antara pada Rabu (25/3/2020) pagi.
Akibatnya, tenaga medis perawat pasien COVID-19 tersebut kini harus ditampung sementara di salah satu gedung RSUP Persahabatan sebagai tempat tinggal sementara mereka. (vv/bbs)