Kisah Penjual Durian Difabel Ditipu Uang Palsu, Kumpuli Modal Dari Memulung
Entah apa yang merasuki pembeli durian yang tega menipu Sukeni dengan uang palsu. Penyandang tuna grahita (keterbelakangan mental) asal Nglegok, Blitar tersebut menerima uang Palsu sebesar Rp300 ribu.
Kejadian itu dialaminya sekitar tiga pekan lalu. Namun wanita berusia 51 ini baru mengetahuinya sepekan yang lalu. Seorang penjual ayam kampung menolak uang Eni dan bilang jika tiga lembaran uang seratusan ribu itu palsu.
Setelah itu, Eni sempat takut berdagang durian lagi. Takut ditipu lagi dan tidak punya uang untuk modal jualan. Sepekan dia berhenti jualan durian pinggir jalan menuju sabo dam kali lahar Desa Dawuhan.
Eni lalu mengumpulkan rongsokan dan disetor ke pemulung untuk modal kembali berjualan durian. Menggunakan arko, perempuan yang belum pernah menikah ini mengambil buah durian langsung dari para petani di Desa Sumberasri. Eni harus berjalan naik turun dam sabo itu sejauh 6 KM pulang pergi.
Sekarang Eni lebih berhati-hati menerima uang dari pembelinya. Dia selalu melihat dengan meraba dan menerawang hologen di tiap lembaran kertas uang yang diterimanya.
Pada setiap pembeli, Eni juga selalu menceritakan ulah pembeli yang tega menipunya.
"Wingi mari diapusi uwong. Mbayar gawe duit palsu (Kemarin habis ditipu orang. Bayar pakai uang palsu. Iki duit e.... (ini duitnya)," ucap Eni sambil menunjukkan tiga lembar uang ratusan palsu, seperti dilansir dari detikcom, Senin (24/2/2020).
Tiga lembar uang ratusan palsu itu, sengaja disimpan bagian tas paling depan agar mudah ditunjukkan dan jangan sampai hilang. Eni berharap, orang lain yang membeli duriannya, tidak memberikan uang yang palsu juga.
"Kabeh tak critani. Sing tuku wong lanang numpak motor ko lor kono. Tuku duren gedhe 3. Terus mlaku ngidul. Jik eling aku wonge (semua saya kasih cerita. Yang beli lelaki naik motor dari utara. Beli durian tiga besar-besar, lalu naik motor lagi menuju ke selatan," tuturnya dengan sangat lirih namun cepat. (detik)