Umat Muslim Australia Shalat Istisqa, Hujan Deras Turun dan Padamkan Kebakaran
Dilaporkan dari Daily Mail, shalat itu dilakukan sehari setelah pilot Dick Lang (78) dan anaknya Clayton (43) yang bekerja sebagai dokter bedah, meninggal dunia akibat kebakaran lahan di Pulau Kanguru.
Minggu (5/1/2020), Taman Bonython di Kota Adelaide didatangi umat muslim Australia untuk melaksanakan shalat Istisqa atau shalat meminta hujan. Lebih dari 50 pria, perempuan, dan anak-anak melaksanakan shalat itu secara berjamaah.
Dilaporkan dari Daily Mail, shalat itu dilakukan sehari setelah pilot Dick Lang (78) dan anaknya Clayton (43) yang bekerja sebagai dokter bedah, meninggal dunia akibat kebakaran lahan di Pulau Kanguru.
Keduanya sudah berusaha melawan api untuk kembali ke kediaman, tapi kemudian mereka terjebak dalam kebakaran hebat.
Keluarga mereka menyatakan, "Kami putus asa setelah kehilangan dua anggota keluarga tercinta, Dick Lang dan anak termudanya Clayton Lang, dalam situasi mengerikan seperti ini."
Ajaibnya, sehari setelah dilaksanakan shalat Istisqa berjamaah, hujan akhirnya turun di Australia pada Senin (6/1/2020). Hujan juga turun di wilayah pesisir timur negara tersebut dari Sydney ke Melbourne, dengan intensitas deras. Bahkan, di beberapa wilayah seperti New South Wales (NSW), hujan sejak Senin berlanjut hingga Kamis (9/1/2020). Sehingga, suhu udara turun beberapa derajat.
Meski begitu, muncul peringatan jika suhu akan naik lagi saat Kamis mendatang. Tapi, umat Islam Australia optimis Tuhan akan memberikan kemudahan. Ketakutan Pemerintah Australia masih beralasan karena melihat ada kemungkinan api di Victoria dan New South Wales bersatu hingga bisa menjadi ledakan besar. Polusi juga masih menjadi masalah utama bagi warga Australia.
Perusahaan Asuransi Negara menyatakan sekitar 700 juta dolar Australia yang terhitung total kerusakan akibat kebakaran sejak September. Selain itu, 25 orang meninggal dunia dan 1.500 rumah hancur.
Hujan yang turun pada Senin (6/1/2020) sudah memudahkan pengiriman bantuan ke wilayah yang terkena dampak kebakaran. Militer segera mengirim bantuan ke Pulau Kanguru, yang berdekatan dengan Kota Adelaide, Australia Selatan. Pada hari itu juga tidak ada peringatan darurat setelah hujan turun.
Hujan yang turun dapat mengubah langit dari warna jingga menjadi abu-abu. Itu menjadi pertanda baik jika kondisi sudah membaik. Australia saat ini sedang bertarung dengan musim kebakaran terburuknya, yang diperparah dengan munculnya suhu panas dan kekeringan berbulan-bulan. Kondisi ini diperkirakan masih akan terus terjadi.
Tidak seperti negara di subtropis belahan dunia utara, Australia justru saat ini mengalami musim panas yang akan mencapai puncak pada Februari mendatang. Warga mendesak Pemerintah Australia untuk melakukan aksi berarti mengatasi dampak perubahan iklim ini.
Julie Bishop, mantan Menteri Luar Negeri dan rekan separtai Perdana Menteri Scott Morrison, menyatakan, pihaknya tidak memiliki kebijakan energi nasional di negara itu dan pendekatan nasional untuk menangani perubahan iklim.
"Jika negara seperti Australia gagal menunjukkan kepemimpinan, kami tidak dapat menyalahkan negara lain karena telah bertindak kurang awas terhadap perubahan iklim," pungkasnya. (intisari-online.com)