Gawat! Pekerja Kereta Cepat asal China Diduga Terkena Virus Corona
Korban virus corona berjatuhan di Wuhan. |
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengaku sudah menerjunkan tim untuk melihat langsung pasien asal China yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Diketahui, HG (35) pria asal China merupakan kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masuk isolasi karena diduga terserang virus Corona.
"Soal itu, sudah (kita lihat). Tim saya sudah ke sana, nanti tunggu beritanya dari dia," kata dia di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Dia mengatakan isolasi yang dilakukan terhadap korban berdasarkan standar operasional prosedur. Sejauh ini pihaknya juga sudah melakukan pengecekan di lapangan. Namun belum ada tanda-tanda apakah memang HG terjangkit virus Corona atau tidak.
"(Udah pasti corona?) Tidak lah, tapi kita cek, tetap akan kita cek di lapangan," katanya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, pemeriksaan terhadap para pekerja di KCIC akan diperketat. Terlebih, dalam proyek tersebut banyak pekerja yang berasal dari China.
"Kalau ada indikasi badan panas misalnya ya kita lakukan satu pemeriksaan lebih lanjut. Kalau ada pun akan ditangani rumah sakit saya pikir jelas lah," tandas dia.
Menyikapi hal tersebut, Komisi V DPRD Jabar meminta pihak KCIC harus segera memberikan penanganan jika ada pekerja asal China terkena virus corona.
“Ada pegawai proyek asal China dan baru pulang darisana, lalu terkena virus corona harus segera dikirim ke rs pusat, dalam hal ini RSHS Bandung atau ke Jakarta,” terang Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya, Senin (27/1).
Abdul menambahkan, jika ada kasus demikian di daerah, maka Rumah sakit daerah kami sarankan berkordinasi dengan RSHS.
“Ini akan kami bahas dengam dinkes, untuk mencegah penyebaran di Jabar,” paparnya.
Diakuinya, untuk saat ini rujukan utama bagi pasien dugaan virus corona akan kami arahkan ke RSHS.
“Sejauh ini yang lengkap fasilitasnya disana, kami mencegah agar warga Jabar terhindar dari virus ini. Karena ini menyangkut nyawa manusia, ” jelasnya. (lip/ps)