Beberapa Negara Evakuasi Warganya dari Wuhan, Indonesia : Tergantung Kebijakan China
Amerika Serikat (AS) dan Jepang telah memuali langkah evakuasi warganya dari Wuhan, pusat penyebaran virus Corona yang mematikan.
Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi bahwa 240 warganya, termasuk diplomat dan warga negara lainnya, telah diterbangkan ke luar kota. Mereka kemudian akan diterbangkan ke Anchorage di Alaska, kemudian ke Ontario di California, 56 kilometer dari Los Angeles seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (29/1/2020).
Data dari situs pelacakan penerbangan Flightaware menunjukkan bahwa penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai kargo Amerika Kalitta Air itu meninggalkan bandara Tianhe Wuhan pada hari ini pukul 04.54 pagi waktu setempat, dan dijadwalkan mendarat di Alaska dalam 6 jam mendatang.
Sementara pesawat angkut AS keluar dari Wuhan berlanjut, Jepang hari ini telah mengkonfirmasi bahwa mereka juga akan mengevakuasi 200 warganya.
Menurut kantor berita Kyodo, sebuah pesawat carteran telah berangkat dari kota Wuhan pagi ini, dan dijadwalkan tiba di bandara Haneda Tokyo.
Secara total, sekitar 650 warga negara Jepang telah meminta dievakuasi dari Wuhan.
"Kami akan terus mengambil setiap langkah yang mungkin untuk membawa pulang semua orang yang berharap untuk kembali ke Jepang," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada anggota parlemen pada hari Selasa kemarin, menurut Jiji Press.
Langkah serupa dilakukan Uni Eropa yang akan menerbangkan warganya keluar Wuhan dengan dua pesawat Prancis minggu ini, serta Korea Selatan (Korsel) juga akan melakukan hal yang sama. Beberapa negara lain tengah mempertimbangkan opsi yang mereka miliki.
Kanada mengatakan 126 warganya tinggal di daerah Wuhan dan sedang berkonsultasi dengan sekutunya serta mempertimbangkan opsi untuk membawa mereka pulang.
Indonesia Tunggu Kebijakan China
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan pemerintah siap mengevakusi WNI yang berada di kota-kota terkontaminasi virus Corona di Cina, seperti Wuhan. Namun upaya ini masih tergantung kebijakan pemerintah Cina.
"Tergantung dari sejauh mana pemerintah RRT bisa memberikan pertimbangan-pertimbangan dan saran tindakan evakuasi tersebut. Apakah bisa evakuasi langsung kembali ke negara, atau harus di wilayah Tiongkok sendiri," ucap Faizasyah dalam konferensi pers di Ruang Palapa, Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.
Berdasarkan informasi dari pemerintah Cina, per 26 Januari pukul 13.48, sebanyak 29 dari 31 provinsi di Cina terjangkit virus Corona. Jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona mencapai 2.762 orang. Sedangkan yang diduga terinfeksi 5.764 pasien. Virus Corona ini telah menewaskan 80 orang.
Faizasyah berujar pemerintah Cina telah mengkarantina 15 kota di Provinsi Hubei. Sedangkan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah karantina sebanyak 243 orang dan mayoritas kalangan mahasiswa. Mereka tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xiangyang, Enshi, dan Shiya. (cnn/snd/pm)