Susah Ngurus BPJS, Anak Pemulung Penyandang Disabilitas Meninggal
Duka menyelimuti pasangan Syahludin Situmeang dan Rustan Boru Manalu, warga Deliserdang, Sumatera Utara setelah anak bungsunya Yosua Nicholas Situmeang meninggal dunia karena tidak mendapat akses perawatan.
Anak pemulung penyandang disabilitas ini tidak terdaftar BPJS, sehingga tidak mendapat akses perawatan.
Sebelumnya orang tua Nicholas dan dibantu Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera sudah mencoba untuk mengurus BPJS di Kabupaten Deliserdang, namun usaha mereka hingga hari ini tak kunjung ada hasil.
Syahludin yang hanya bekerja sebagai pemulung itu tidak mampu membawa anaknya berobat ke rumah sakit lantaran keterbatasan biaya.
Ibu korban, Rustan Boru Manalu mengaku sudah berupaya keras untuk membawa anak bungsunya tersebut mendapat perawatan medis dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan pihak desa.
“Tapi, SKTM itu hanya bisa dipakai satu kali berobat sambil menanti pengurusan BPJS selesai,” katanya, Selasa (5/11/2019).
Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu mengatakan, awalnya keluarga Syahludin terdaftar di BPJS Kota Medan. Namun karena kesulitan ekonomi harus hidup berpindah-pindah dan menjadi warga Sunggal Kabupaten Deliserdang.
“Di tempat barunya ini Nicholas tidak lagi terdaftar menjadi peserta BPJS. Karena sulitnya pengurusan tersebut hingga delapan bulan tak kunjung selesai akhirnya anak malang penyandang disabilitas ini meninggal karena sakit,” katanya. (inews)
Posting Komentar