Tips Mengatur Keuangan Bagi PNS
PNS, pekerjaan yang diimpikan banyak masyarakat Indonesia. Siapa yang tidak mau setiap bulan memiliki gaji tetap dan setelah pensiun juga masih tetap dapat gaji? Pasti semua menginginkannya.
Meskipun banyak yang bilang gaji pegawai bank lebih menjanjikan kesejahteraan, iming-iming uang pensiun menjadi daya tarik tersendiri.
Memiliki jaminan pensiun memang menjadi kenyamanan tersendiri bagi para PNS. Karena sudah ada jaminan pasti, menabung untuk masa depan pun dilupakan.
Padahal, masa depan tidak pernah bisa diprediksi. Bisa saja di masa depan walaupun dapat pensiunan tapi jumlahnya tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin banyak.
Berikut ini ada beberapa tips mengatur keuangan keluarga bagi PNS agar tetap kondisi keuangan tetap stabil hingga masa pensiun tiba:
1. Anggaran Keuangan yang Jelas
Memiliki gaji tetap tidak berarti kondisi keuangan aman. Selama tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, maka penghasilan tidak akan jelas kemana saja perginya.
Setiap bulan, buatlah anggaran keuangan untuk memastikan uang dikeluarkan dengan bijak. Pentingkah selama ini apa yang kita beli atau selama ini kita hanya mengutamakan keinginan?
Dengan menyusun anggaran yang jelas, kita bisa lebih memprioritaskan hal-hal penting yang menguntungkan di masa depan. Terutama menabung. Jangan sampai kita lupa menabung setiap bulannya.
Jumlah yang ditabungkan setiap bulan usahakan dalam jumlah yang tetap. Tidak boleh kurang, hanya boleh lebih dari batas yang telah kita tetapkan tersebut. Buat rekening tabungan dalam bentuk deposito agar uang tersebut aman, tidak kita tarik paksa dari ATM apalagi dipakai belanja online seenaknya.
2. Jangan Besar Pasak daripada Tiang
Sebanyak apapun kebutuhan, jumlahnya tidak boleh lebih dari pada pendapatan. Oleh karena itu, selalu buat list kebutuhan dan utamakan yang sifatnya mendesak saja. Apabila masih ada lebih dari sisa anggaran kebutuhan dan tabungan, baru kebutuhan lain dari list tersebut kita penuhi.
3. Hindari Utang
Utang memang tidak berat dibawa-bawa tapi berat dalam pikiran. Sejak muda, sebaiknya hindari berutang. Kalau terlanjur memiliki, cepat lunasi walaupun sedikit demi sedikit. Yang penting, utang jangan dibawa sampai tua. Sehingga, di masa tua nanti hidup tenang dan nyaman tanpa dikejar-kejar utang.
Sadari diri dengan gaji yang dimiliki. Jika tidak mampu dan tidak butuh, jangan memaksakan memiliki sesuatu yang membuat diri kita terpaksa mengambil utang. Ini juga berlaku dalam pembuatan kartu kredit.
Bentuk utang yang paling merugikan salah satu contohnya melakukan pinjaman pada rentenir. Pinjamnya gampang tapi melunasinya bakal lama dan susah karena bunganya yang tidak kira-kira.
Jika terpaksa berutang, misalnya karena kebutuhan anak yang mendesak, beritahu semua anggota keluarga. Jadi, semua anggota keluarga dapat mengerti jika pendapatan per bulan sebagian harus ada yang dibayarkan untuk tersebut.
4. Membudayakan Gaya Hidup Hemat dalam Keseharian
Kantor tempat PNS bekerja, biasanya memiliki kantin. Sebetulnya keberadaan kantin ini pun sudah mendukung gaya hidup hemat. Makan di kantin pasti jauh lebih murah dibanding makan di rumah makan atau restoran luar kantor. Tapi, lebih hemat lagi kalau kita bawa bekal dari rumah.
Demikian juga saat berangkat dan pulang kerja. Apabila terjangkau dengan kendaraan umum dan tidak membuang waktumu selama perjalanan, lebih baik naik kendaraan umum saja.
Kalau punya kendaraan bagaimana? Tentu saja kamu tinggal bandingkan besaran pengeluarannya. Lebih hemat beli bensin untuk kendaraan sendiri atau lebih murah bayar ongkos kendaraan umum tersebut.
5. Asuransi Jangan Dilupakan
Bagi PNS, asuransi kesehatan sudah termasuk dalam fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Tapi, tidak selamanya asuransi ini menolong. Kita pasti perlu tambahan produk asuransi di luar asuransi dari pemerintah tersebut yang lebih menguntungkan, terutama untuk seluruh anggota keluarga.
Polis asuransi dari pemerintah mungkin tidak terlalu besar tanggungannya. Sehingga, kita perlu mencari asuransi lain yang meng-cover atas perlindungan kesehatan tersebut tapi dalam jumlah pertanggungan yang lebih besar dan lebih luas.
Misalnya, jika dari asuransi kesehatan yang diberikan pemerintah hanya termasuk untuk pembiayaan asuransi rawat inap saja, maka asuransi tambahan yang perlu kita cari yang setidaknya bisa juga mengcover biaya pemeriksaan dan berobat untuk penyakit-penyakit tertentu yang mahal biayanya.
Beruntunglah, era digital ini memberikan banyak kemudahan seperti pencarian asuransi kesehatan yang lebih cepat lewat situs seperti Lifepal yang memaparkan perbandingan beragam produk asuransi.
Posting Komentar