Tragedi Kebakaran Pabrik Mancis, Sang Ibu Hangus Sambil Memeluk Dua Anaknya
Musibah kebakaran Pabrik Mancis/korek api ilegal di Jalan T Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kec. Binjai, Kab. Langkat, Jumat (21/6) siang masih menyisakan cerita pilu.
Terdapat tiga Ibu dan lima bocah yang menjadi korban. Mereka ditemukan hangus dalam kondisi saling berpelukan di kamar depan rumah sekaligus pabrik tersebut.
Adalah, Yunita Sari seorang ibu yang tewas bersama Pinja dan Sasa, anak kandungnya.
Lalu, Desi alias Ismi bersama kedua anaknya bernama Juna dan Bisma.
Kemudian Fitri bersama buah hatinya bernama Shifa.
Mirisnya lagi, terlihat sebuah boneka mainan anak kecil yang berada di dekat puing puing kayu sudah terbakar.
Sepertinya milik anak anak kecil yang bermain sambil menemani ibunya bekerja di dalam pabrik sebelum peristiwa kebakaran terjadi.
Seorang saksi mata bernama Nopi mengisahkan tentang Fitri bersama anaknya bernama Shifa. Dimana dirinya masih sempat bertemu dengan ibu dan anak tersebut. Keduanya datang berkunjung ke rumahnya untuk berlebaran.
"Gak nyangka juga karena malamnya orang itu masih sempat datang berlebaran ke rumah. Kalau si Fitri itu memang rajin bekerja dan anaknya kalau siang memang sering datang nengok mamaknya bekerja di pabrik," katanya.
Tiba hari naas tersebut, Shifa yang baru duduk di kelas 5 SD tersebut sebelumnya diketahui masih sempat main main dengan temannya di dekat rumah. Lalu Shifa pamit sama temannya mau menjenguk sekalian ngantarkan bontot makanan mamaknya di Pabrik.
"Dia pun juga terperangkap di dalam dan ikut terbakar sama mamaknya dengan keadaan saling berpelukan. Pas itu dia masih pakai baju sekolah karena setiap pulang sekolah dia pasti datang ke pabrik sekalian ngantarkan bontot makanan buat mamaknya," ujar Nopi.
Kisah memilukan juga dialami Desi dengan kedua anaknya bernama Juna dan Bisma. Desi tewas terpanggang bersama anaknya digendongan dan satu lagi dipelukannya.
"Bapaknya kebetulan pas lagi Lagan di belakang, makanya anaknya dibawa mamaknya momong sambil kerja di dalam pabrik," kata Aisyah, penjual es tebu yang berada di depan pabrik tersebut. (metrolangkat)
Posting Komentar