Dua Jari Kepling Hilang saat Penangkapan Terduga Teroris
Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja membenarkan penangkapan terduga teroris di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (15/5).
Ia mengatakan, penindakan terhadap terduga teroris dilakukan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dibantu oleh personel dari Polda Sumut. Meski membenarkan, Namun dia belum merinci bagaimana detil penangkapan itu.
"Iyah benar, dari Mabes dan dibantu personel oleh Polda Sumut," ujar mantan Waka Polrestabes Medan itu, Rabu (16/5) dini hari.
Sebelumnya dikabarkan, Densus 88 Anti Teror melakukan operasi penangkapan di Kota Tanjung Balai. Penangkapan dilakukan di Jalan Besar Teluk Nibung, Kelurahan PKK Beting Kuala Kepias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai. Sontak penangkapan membuat geger warga.
Dalam video amatir yang beredar, lokasi penangkapan berada di pinggir jalan. Penangkapan pun disaksikan oleh masyarakat.
Dua orang terlihat terkapar di dalam video itu. Satu diantaranya masih bisa menggerakkan kepala dengan bercak darah di kaki. Sedangkan terduga teroris lainnya tewas dan dibawa ke Kota Medan.
Sebuah ambulans yang diduga mengangkut jenazah terduga teroris juga baru masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut. Ambulan masuk ke RS Bhayangkara Rabu dinihari.
Ternyata saat penyergapan yang dilakukan itu, terduga teroris sempat melukai seseorang. Yang menjadi korban yakni Kepala Lingkungan Empat Hasan. Dua jarinya putus terkena sabetan senjata tajam salah satu terduga teroris.
Sekretaris Daerah Kota Tanjung Balai Abdi Nusa yang menjenguk Hasan, memastikan kondisinya dalam keadaan baik. Hasan dirawat di RSU Kota Tanjung Balai.
"Mungkin saat diserang, korban menangkis. Ada dua jari yang hilang," kata Abdi.
Selain di Tanjung Balai, penangkapan juga dikabarkan dilakukan di Kota Medan. Namun, belum ada keterangan resmi atas penangkapan itu.
Untuk identitas para terduga teroris hingga kini juga belum terungkap.
Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw menyatakan status Sumt berada pada Siaga I. Penetapan status itu sudah dilakukan sejak Minggu (13/5) malam. Menyusul rentetan teror bom yang terjadi di Surabaya.
Dirinya pun memastikan, kondisi di Sumut masih aman terkendali. Pihaknya juga sudah menyiagakan dua pertiga personel untuk menjaga kondisifitas.
"Kita juga memonitor masing-masing wilayah. Kenapa siaga satu, yaitu konsolidasi kekuatan agar anggota tidak berkeliaran sendiri-sendiri dan tetap berada di wilayah masing-masing," kata Paulus usai pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kota Medan, Senin (14/5).
Paulus juga sudah mengintruksikan jajarannya, untuk fokus pada pengamanan rumah ibadah. Selain itu, penjagaan ekstra juga dilakukan di markas kepolisian di daerah untuk mengantisipasi kejadian di Mapolrestabes Surabaya agar tidak terulang lagi.
(pra/JPC)
Posting Komentar