Warga Tapanuli Heboh, Bunga Bangkai Setinggi 1 Meter Muncul
Warga di Dusun Ramba Siala, Desa Lontung Jae I, Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara (Taput) mendadak heboh atas penemuan bunga langka.
Ya, bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanium atau titan arum, ditemukan warga dengan kondisi bunga masih dalam keadaan kuncup dengan tinggi sekira satu meter.
“Keberadaannya pertama sekali diketahui berdasarkan informasi warga. Setelah turun ke lokasi, berdasarkan ciri yang dimiliki, kita yakini bahwa bunga tersebut merupakan bunga bangkai,” terang Erwin Situmeang, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Garoga, Kamis (21/9/2017) seperti dilansir New Tapanuli (grup Posmetro Medan).
Dikatakan, lokasi tumbuhnya bunga bangkai ini berada di atas lahan perladangan warga bermarga Ritonga, dengan posisi kemiringan tanah sekitar 50-60 derajat.
Kata Erwin, lokasi ditemukannya bunga bangkai itu dapat ditempuh dalam waktu 25 menit dari pusat Kecamatan Garoga.
“Lokasinya mudah dicapai, dari pusat kecamatan hanya memakan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan roda dua dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit,” jelasnya.
Disebutkan, selain bunga bangkai kuncup tersebut, di sekitar lokasi juga terdapat sejumlah pohon bunga bangkai yang diyakini merupakan hasil pertumbuhan bunga dari fase vegetatif atau aseksual. Dimana di atas umbi yang muncul setelah bunga tersebut layu dan mati akan muncul batang tunggal yang memiliki banyak daun.
“Berjarak sekitar 8-10 meter dari lokasi tumbuhnya bunga langka tersebut, kita juga dapat menemukan sejumlah pohon bunga bangkai menyerupai pohon pepaya,” sebutnya.
Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau Amorphophallus titanum Becc, merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5 meter.(as/ara/nt/jpg/nin)
Ya, bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanium atau titan arum, ditemukan warga dengan kondisi bunga masih dalam keadaan kuncup dengan tinggi sekira satu meter.
“Keberadaannya pertama sekali diketahui berdasarkan informasi warga. Setelah turun ke lokasi, berdasarkan ciri yang dimiliki, kita yakini bahwa bunga tersebut merupakan bunga bangkai,” terang Erwin Situmeang, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Garoga, Kamis (21/9/2017) seperti dilansir New Tapanuli (grup Posmetro Medan).
Dikatakan, lokasi tumbuhnya bunga bangkai ini berada di atas lahan perladangan warga bermarga Ritonga, dengan posisi kemiringan tanah sekitar 50-60 derajat.
Kata Erwin, lokasi ditemukannya bunga bangkai itu dapat ditempuh dalam waktu 25 menit dari pusat Kecamatan Garoga.
“Lokasinya mudah dicapai, dari pusat kecamatan hanya memakan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan roda dua dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit,” jelasnya.
Disebutkan, selain bunga bangkai kuncup tersebut, di sekitar lokasi juga terdapat sejumlah pohon bunga bangkai yang diyakini merupakan hasil pertumbuhan bunga dari fase vegetatif atau aseksual. Dimana di atas umbi yang muncul setelah bunga tersebut layu dan mati akan muncul batang tunggal yang memiliki banyak daun.
“Berjarak sekitar 8-10 meter dari lokasi tumbuhnya bunga langka tersebut, kita juga dapat menemukan sejumlah pohon bunga bangkai menyerupai pohon pepaya,” sebutnya.
Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau Amorphophallus titanum Becc, merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5 meter.(as/ara/nt/jpg/nin)
Posting Komentar