Gara-gara Mau Nolong, Malah Digarong, Panjaitan pun Babak Belur
SEORANG pria bernama J Panjaitan (56) benar-benar apes. Bagaimana tidak, niatnya tulus membantu orang, ternyata berakhir di rumah sakit. Dia dihajar diduga menggunakan pistol dan batu hingga babak belur oleh orang yang ditolongnya.
Sabtu (17/6/2017) sore, kondisi warga Jalan Farel Pasaribu atau Lapangan Bola Atas Gang Anggur, Kelurahan Suka Makmur, Siantar Marihat, ini belum pulih. Korban hanya bisa berbaring di atas ranjang dalam salah satu ruang perawatan di Rumah Sakit Harapan.
Menurut putrinya T br Panjaitan, orang tuanya itu belum bisa diwawancarai karena kondisinya yang belum pulih setelah pelipis kiri korban yang koyak, dijahit. Tak itu saja, kepala bagian belakang korban juga mengalami luka serius.
Menurut Boru Panjaitan, sebelum peristiwa nahas itu, ayahnya yang kini berstatus duda itu pergi ke kawasan Lapangan H Adam Malik Kota Siantar dengan maksud jalan-jalan, Jumat (16/6) pukul 23.30 WIB. Saat itu korban mengendarai Honda Supra miliknya.
“Sewaktu berada di seputaran lapangan Ada Malik, ayah distop sama seorang pria. Saat itu pria itu bermarga Saragih yang mengaku tinggal di kawasan Rindam dan bekerja di koperasi,” kata anak paling kecil dari tiga bersaudara ini di Ruang Lukas Nomor 138, tempat ayahnya dirawat seperti dilansir metro siantar (grup pojoksumut).
Setelah melakukan pembicaraan sedikit, pria itu kemudian meminta tolong kepada korban untuk diantarkan ke Rumah Sakit Tiara di Jalan Menambin, Kelurahan Timbang Galung, Siantar Barat.
Karena melihat pria yang baru dikenalnya itu memelas memohon pertolongan, korban akhirnya setuju. Apalagi saat itu ia berpikir RS Tiara tak jauh dari tempatnya berada.
“Namun setelah duduk di boncengan, pria itu malah menunjukkan jalan yang lain. Kemudian sesuai arahan pria bermarga Saragih itu, ayah melaju sepedamotornya ke Jalan Tanjung Pinggir. Padahal sebelumnya ayah tak pernah ke lokasi,” tambahnya.
Setelah sampai di sana, tiba-tiba korban merasakan kepalanya dipukul menggunakan gagang pistol. Mendapat hantaman keras, Panjaitan langsung sempoyongan dan terjatuh ke aspal berikut sepedamotornya. “Setelah jatuh, ayah dipukul lagi menggunakan batu hingga mengalami luka-luka dan tak berdaya,” jelasnya.
Saat korban berusaha bangkit, pelaku kemudian meminta semua barang berharga yang ada padanya. “Karena sudah tak bisa berbuat apa-apa, ayah menyerahkan dua unit handphone dan dompet yang berisi uang. Selanjutnya pelaku kabur bersama sepedamotor korban. “Tapi ternyata ayah punya satu handphone lagi yang disimpan dan diselipkan. Tak lama kemudian ada dua pria yang melintas dan menolong ayah. Kepada dua orang itu, ayah memberikan hape dan menyuruh meneleponkan keluarga. Setelah itulah baru kami tahu,” tuturnya.
Mendapat kabar ayahnya menjadi korban begal, T br Panjaitan dan saudarinya yang lain kemudian meminta pertolongan keluarga yang memiliki mobil untuk menjemput korban. Selanjutnya sang ayah pun dirawat di RS Harapan.
“Memang masalah ini belum kami laporkan ke kantor polisi. Karena kami lebih mementingkan kondisi ayah yang luka-luka terlebih dulu,” tukasnya. (fes/hez/jpg/nin)
Posting Komentar