Ini Paradiso, Kolam Renang Pertama di Medan yang Berarsitektur Eropa
Kota Medan dihiasi oleh kolam renang bergaya Eropa. Namanya Paradiso. Sebelum masa kemerdekaan, Paradiso hanya dikunjungi oleh kaum bangsa Eropa dan keluarga kesultanan.
Arsitek bangunan Paradiso JM Hans Groenewegen, dibangun bersamaan dengan terbentuknya Persatuan Renang Medan pada tahun 1924. Pembangunan dimulai sekitar tahun 1917-1918.
Sejarah Kota Medan saat ini tidak bisa dilepaskan dari keberadaan kolam renang yang sudah ada sejak abad 19. Kolam Renang Paradiso telah mencetak sejumlah atlet perenang nasional seperti
Legenda Renang Radja Mursinal Nasution juga berasal dari kolam ini, merupakan salah satu bukti eksistensi kolam renang di Tanah Deli ini.
Kini, Paradiso dominan dengan warna biru. Bangunan ini seperti kurang terawat. Kolam ini semenjak dahulu dijadikan tempat ekstra kurikuler olahraga renang bagi sekolah yang ada di kota Medan.
Saat kita melihat ke dalam bangunan kolam renang masih jelas terlihat masa-masa kejayaan kolam ini, pondasi besar, pagar beton dengan pipa di sepanjang kolam renang, disisi kiri dekat pintu masuk terdapat bangku-bangku untuk penonton menyaksikan kejuaraan renang pada masa itu.
Kini kolam renang paradiso hanya dikunjungi oleh kalangan pelajar yang mengikuti pelajaran tambahan olahraga renang.
Kolam ini sudah tidak menarik lagi bagi anak remaja dengan menjamurnya kolam dengan wahana bermain atau waterpark.
Keaslian arsitektur bangunan kolam Paradiso Medan harus di pertahankan, karena tempat ini adalah peninggalan sejarah Kesultanan Deli yang harus dilestarikan. (semedan.com)
Posting Komentar