Demo Anti-investor China di Sri Lanka Berakhir Ricuh
Demo menentang zona industri yang diperuntukan bagi investor China harus berakhir ricuh pada Sabtu (7/1), waktu setempat. Polisi Sri Lanka harus membubarkan ratusan demonstran menggunakan gas air mata dan water canon.
Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 21 orang terluka dalam unjuk rasa tersebut. Menurut polisi, 52 demonstran ditangkap.
Para pengunjuk rasa memprotes pemerintahan Presiden Maithripala Sirisena sedang mencoba untuk mengusir ribuan keluarga untuk memberikan 6.070 hektar lahan di zona industri yang diproyeksikan untuk investor China. Demikian dikutip Reuters.
Zona ini berada di distrik selatan Hambantota, di mana China telah membangun pelabuhan dan bandara hingga $ 1,5 miliar, yang juga bagian dari ambisius proyek pengembangan Presiden Sirisena untuk menggerakan perekonomian.
Pemerintah telah membantah klaim demonstran 'dan mengatakan aksi tersebut didorong oleh ambisi politik mantan presiden Mahinda Rajapaksa.
Rajapaksa, yang mencoba untuk membuat comeback politik, mengkritik secara terbuka rencana tersebut.
Duta besar China Yi Xianlang saat membuka zona investasi ini mengatakan "Ini adalah saat bagi China untuk membantu negara-negara lain yang membutuhkan investasi.”
"Tidak ada kekuatan bisa menghentikan kerjasama dari Cina ke Sri Lanka,” tambah Yi Xianlang.
Dia juga mengatakan zona investasi akan menjadi proyek ekonomi yang paling penting dari pemerintah ini dan "jika semuanya berjalan dengan baik, akan menciptakan 100.000 pekerjaan dengan nilai perputaran ekonomi US$ 5 miliar. (cnn)
Posting Komentar