Harga Cabai di Pasar Rp 140 Ribu, Padahal Petani Jual Rp 35 Ribu
Harga sembilan bahan pokok semakin melejit jelang lebaran. Daging ayam yang biasanya hanya Rp 30 ribu – Rp 34 ribu per kilogram, kini sudah mencapai Rp 38 ribu- Rp 39 ribu.
Bahkan, harga cabai semakin pedas, dimana pada H-1 Lebaran harganya mencapai Rp 140 ribu per kilogram.
Hal itu diketahui saat tim Satgas Anti Mafia Pangan menggelar pemeriksaan harga di Pasar Kahayan, Jumat (22/6).
Diduga lonjakan harga itu dilakukan oknum dengan melakukan spekulan harga di pasaran. Jajaran Satreskrim Polres Palangka raya bersama tim gabungan telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa dalang di balik harga mahal cabai tersebut.
Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli melalui Kasat Reskrim AKP Ismanto Yuwono mengatakan, pihaknya akan melakukan pengembangan dan penyelidikan dengan kenaikan harga cabai dan harga sembako lain secara drastis di pasaran.
”Kami dari kepolisian akan melakukan penyelidikan apakah ada spekulan yang bermain terkait harga yang memanfaatkan situasi meningkatnya kebutuhan tinggi,” ucap Ismanto Yuwono.
Pama Polri ini menegaskan, penyitaan barang akan dilakukan apabila terungkap atau terbukti.
”Apakah diduga ditimbun oleh pelaku spekulan atau apakah distributor, atau oknum lainnya, kita akan lakukan lidik mendalam. Kalau harganya seperti ini, kasihan masyarakat,” ujar Ismanto.
Sementara itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kalteng Katma F Dirun mengatakan, mahalnya harga cabai di Pasar Kahayan diduga ada permainan spekulan nakal.
Pasalnya, dia sudah melakukan pengecekan harga cabai ke petani, baik di Tangkiling maupun Kelampangan. Hasilnya, harganya tak melejit.
”Saya sudah cek harga jual petani, mereka menjual seharga Rp 35 ribu. Nah, di lapangan atau di pasaran mendapati Rp 140 ribu. Tiga kali lipat lebih. Maka itu dengan ini kita koordinasikan dengan tim Anti Mafia Pangan,” katanya. (daq/ign/jpg)
Posting Komentar